Meningkatkan kemampuan berpikir dengan CTL

Setelah melakukan riset dan praktik PGSD di UPY terhadap mahasiswa semester 2 kelas A5-16 dengan 6 kali pertemuan dengan menerapkan model CTL, terbukti bahwa model CTL berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa yang dibuktikan dengan hasil pre tes dan pos tes, serta hasil penilaian performance mahasiswa.

Praktikan memulai kegiatan awal riset dan praktik dengan melakukan observasi proses pembelajaran, serta wawancara pada mahasiswa dan dosen PGSD yang menjadi kelas riset dan praktik. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan pembelajaran yang berlangsung belum maksimal dikarenakan kurangnya keaktifan mahasiswa dalam pembelajaran. Mahasiswa banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi dan kurangnya minat mahasiwa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Mahasiswa hanya mengharapkan materi yang diberikan dosen dan tidak berusaha untuk menemukan konsep materi. Berdasarkan fakta tersebut, praktikan memilih model CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa.

Pembelajaran berlangsung dengan syntax CTL dimulai dari invitasi, eksplorasi, penjelasan dan solusi, serta pengambilan tindakan.. Pertemuan secara berurutan, terus menerus diberikan masalah yang bersifat kontekstual yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir mahasiwa. Namun, tidak efekif jika diterapkan secara terus menerus karena dapat membuat bosan mahasiswa. Oleh karena itu, proses pembelajaran dengan CTL merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir mahasiswa. Untuk kedepannya, dalam pembelajaran melakukan variasi dalam pemilihan model atau metode pembelajaran.

 

(elsaastari11@gmail.com)