Riset dan Praktik Pembelajaran di PGSD Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) dengan menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw Ditinjau dari Gaya Belajar Mahasiswa

Riset dan praktik pembelajaran PGSD merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa Program Pascasarjana S2 DIKDAS UNY. Mata kuliah ini diselenggarakan pada semester 3 untuk memberikan pengalaman mengajar kepada mahasiswa sebelum mereka terjun sebagai dosen. Tempat praktik dan riset pembelajaran adalah di universitas yang membuka prodi PGSD dan sudah menerapkan kurikulum berstandar KKNI. Praktik Pembelajaran di PGSD bagi calon dosen S1 PGSD difasilitasi oleh Program Pascasarjana S2 DIKDAS Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta (UST), merupakan bekal pengalaman yang bermanfaat bagi calon dosen dari Prodi DIKDAS S2 UNY. Semakin banyak pengalaman lapangan yang diperoleh, seorang calon dosen akan lebih memahami situasi lapangan sesungguhnya. Sehingga terlatih untuk menyiapkan pembelajaran dengan bijaksana dan berkualitas.

Praktikan berkesempatan untuk mengajar mahasiswa semester 1 kelas D dan H, dengan mata kuliah Bahasa Indonesia. Sebelum melaksanakan riset dan praktik pembelajaran, terlebih dahulu melaksanakan observasi di kelas untuk mengetahui Learners Diversity mahasiswa sehingga dapat menentukan model atau metode pembalajaran yang sesuai dengan mahasiswa. Setelah melaksanakan observasi di kelas 1D dan 1H maka praktikan menarik kesimpulan bahwa di kelas tersebut sekitar 30% mahasiwa mempunyai tipe belajar auditori, 20% mahasiswa mempunyai tipe belajar visual dan sisanya 50% mahasiswa mempunya tipe belajar kinestetik, yang ditunjukkan dengan 1) Mudah terpecah konsentrasinya, 2) Berbicara dengan cepat, 3) Mainan pena dan asik mencoret-coret kertas, 4) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca,   5) Menggerakan tubuh sebagai isyarat saat berbicara, 6) Ketika diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat, sebagian ada yang mau menyampaikan, dan 7) Menjawab dengan singkat setiap diberikan pertanyaan. Setelah mengetahui gaya belajar mahasiswa, praktikan menetukan model pembelajaran yang sesuai yaitu menggunakan model pembelajaran Jigsaw.

Dalam melaksanakan riset dan praktik pembelajaran praktikan dibimbing oleh Bapak Anang Sugindo, M.Pd selaku dosen pamong. Dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw mahasiswa lebih aktif dan termotivasi dalam proses perkuliahan. Untuk pertama kalinya memakan waktu yang lama untuk mahasiswa beradaptasi dan memahami bagaimana model pembelajaran Jigsaw berlangsung. Namun pada pertemuan berikutnya mahasiswa terlihat lebih antusias mengikut perkuliahan dibandingkan saat pembelajaran menggunakan pembelajaran konvensional dengan metode ceramah.

 

Felix Baskara / 15712251040 / DIKDAS A 2015