Penyerahan Mahasiswa Praktik Pembelajaran di SD

.

Salah satu kunci sukses sebuah pendidikan adalah kemampuan untuk menggabungkan teori yang didapatkan di kelas dengan pengalaman di lapangan. Dalam rangka memenuhi hal tersebut, mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Program Studi Pendidikan Dasar konsentrasi kelas praktisi angkatan 2017 dengan jumlah enam orang memilih SD Negeri Percobaan 2 Yogyakarta sebagai sekolah tempat mahasiswa melakukan praktik pembelajaran. SD Negeri Percobaan 2 Yogyakarta dipilih atas dasar SD tersebut merupakan SD Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) dan berada di bawah binaan Pendidikan Dasar dan Menengah Pendidikan Nasional Kanwil Propinsi DIY. Keenam mahasiswa pendidikan dasar konsentrasi kelas praktisi tersebut adalah Imam Dwi Upayanto, S.Pd, Wahyu Ari Wibowo, S.Pd, Suci Setyonongsih, S.Pd, As Janah Verawati, S.Pd, Theresia Tri Wulandari, S.Pd dan Arih Afra Inayah, S.Pd. Pada kesempatan ini, Dr. Ali Mustadi, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Yogyakarta melakukan penyerahan secara resmi keenam mahasiswa konsentrasi kelas praktisi angkatan 2017 kepada pihak SD Negeri Percobaan 2 Yogyakarta pada Selasa, 6 Februari 2018. Penyerahan ini diterima baik oleh Sri Hartini, S.Pd selaku kepala SD Negeri Percobaan 2 Yogyakarta.

Dr. Ali Mustadi, M.Pd yang juga sebagai dosen pengampu mata kuliah praktik pembelajaran di SD menyampaikan bahwa pelaksanaan praktik pembelajaran di  SD untuk mahasiswa S2 berbeda dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) oleh mahasiswa S1. Apabila mahasiswa S1 melaksanakan PPL secara penuh selama 2 bulan di sekolah maka mahasiswa S2 hanya beberapa kali melakukan praktik pembelajaran di SD. Kehadiran mahasiswa S2 di SD juga tidak sepadat mahasiswa S1. Hal ini dikarenakan adanya beberapa mata kuliah yang tetap harus ditempuh oleh mahasiswa di kampus ketika praktik pembelajaran di SD dilaksanakan. Hal lain yang membedakan adalah keharusan melakukan pengamatan keanekaragaman (diversity) potensi dan gaya belajar masing – masing siswa di kelas sebelum mahasiswa menyusun Subject Spesifict Pedagogy (SSP) menjelang praktik mengajar. Analisis keanekaragaman (diversity) potensi dan gaya belajar siswa akan menentukan metode dan model pembelajaran yang dipilih oleh mahasiswa sebagai guru saat melakukan praktik pembelajaran. Ibarat seorang dokter dalam memilih resep obat untuk pasiennya, guru sebagai pendidik juga harus pandai memilih metode dan model pembelajaran yang tepat bagi siswa- siswanya.

Praktik dilaksanakan menggunakan sistem Lesson Study  yang meliputi Plan, Do dan See. Plan berarti bahwa mahasiswa melakukan perencanaan mulai dari menganalisis keanekaragaman potensi dan gaya belajar siswa, menyusun SSP dan instrumen pembelajaran. Do berarti bahwa mahasiswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Pembelajaran ini dilaksanakan secara berpasangan. Satu orang mahasiswa melaksanakan praktik pembelajaran di kelas sedangkan satu mahasiswa lainnya mengobervasi siswa saat proses pembelajaran berlangsung. See berarti bahwa mahasiswa melakukan refleksi di setiap selesai melaksanakan praktik pembelajaran. Refleksi dilaksanakan dengan bantuan guru pamong, guru kelas, dan teman sejawat saat melaksanakan praktik pembelajaran di kelas. Mahasiswa juga diharuskan mempresentasikan hasil temuannya saat melaksanakan praktik pembelajaran setiap pekannya untuk dianalisis dan didiskusikan saat mata kuliah praktik pembelajaran di SD.

Selain kepala sekolah, penyerahan tersebut juga dihadiri pula oleh guru pamong SD Negeri Percobaan 2 Yogyakarta. Selepas penyerahan, keenam mahasiswa S2 melaksanakan diskusi dan wawancara mengenai problematika yang dihadapi oleh guru selama mengajar. Dari praktik pembelajaran ini diharapkan baik mahasiswa maupun guru dapat saling belajar untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran di sekolah dasar.

 

(Arih Afra Inayah, Mahasiswa Pendidikan Dasar Angkatan 2017)