PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VCT UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER NILAI NASIONALISME MAHASISWA PADA MATA KULIAH MATERI PEMBELAJARAN PPKn SEMESTER 3 DI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester 3 Program Studi Pendidikan Dasar berbobot tiga SKS. Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD memiliki tujuan untuk mengetahui kondisi nyata yang terjadi di lapangan, juga menjadi tempat latihan bagi mahasiswa semester 3 Pendidikan Dasar untuk mengajar mahasiswa strata 1 sesuai dengan bidang konsentrasinya masing-masing.

Pada riset ini mengkaji tentang Valueing Clarification technique (VCT) untuk meningkatkan karakter nilai nasionalisme mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Riset ini dilakukan pada mata kuliah materi pembelajaran PPKnMateri pembelajaran PPKn merupakan mata kuliah yang dilaksanakan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Mata kuliah ini dianggap sebagai salah satu mata kuliah yang paling berat. Hal ini dikarenakan materi pembelajaran PPKn adalah mata kuliah yang menggabungkan antara konsep dasar PPKn dan strategi pembelajaran di SD yang dilaksanakan dalam 3 sks. Mahasiswa seringkali mengalami kejenuhan dalam mengikuti mata kuliah ini karena dijejali dua pembelajaran sekaligus.

Pada saat berjalannya observasi ditemukan beberapa poin penting tentang mahasiswa. Mahasiswa memiliki fokus yang bagus ketika memperhatikan teman yang sedang presentasi dan mendengar penjelasan dosen, tidak jarang mereka menyela penjelasan dosen karena kurang memahami penjelasan dosen. Kecenderungan mencari jawaban melalui gadget tinggi, hal ini dibuktikan dengan mencari jawaban saat mendapat pertanyaan saat presentasi dan mendapat tugas selalu memanfaatkan gadget, hal ini dikarenakan dosen mengijinkan penggunaan gadget dalam kelas untuk mempermudah pemecahan masalah terkait tugas, tetapi mahasiswa cenderung menulis/menjawab sama persis dengan apa yang tertulis pada website tanpa memberikan kajian lebih lanjut.

Gaya belajar mereka mayoritas kinestetik hal ini dibuktikan dengan seringnya  menggerakkan anggota badan seperti tengok kanan-kiri, bermain pulpen, dan sebagian menggambar ketika luput dai perhatian dosen. Ketika sesi pertanyaan pada presentasi tingkat keaktifan tinggi, bahkan bisa memunculkan pertanyaan yang diluar konteks seringkali bertujuan untuk iseng. Mayoritas mahasiswa laki-laki mengaitkan materi dengan isu politik dalam memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan, sedangkan mayoritas mahasiswa perempuan mengaitkan materi dengan isu dunia infortainment dalam memberikan pendapat atau menjawab pertanyaan.

Berdasarkan riset dan penelitian yang telah dilakukan, didapat beberapa hal penting terkait mata pelajaran PPKn yang seringkali dominan menekankan aspek kognitif. Seharusnya dengan muatan nilai dan moral yang luhur PPKn harus menekankan aspek afektif. Fakta di lapangan PPKn dengan penekanan aspek kognitif membuat mahasiswa cenderung jenuh. Penerapan model pembelajaran VCT terlihat membuat mahasiswa lebih bersemangat karena mereka bisa mengembangkan suatu nilaI dengan lebih bebas dan tidak terkotak-kotak akibat penggunaan smartphone. Proses pembelajaran yang terlalu bergantung dengan teknologi akan mengasilkan generasi yang malas dan taku bekerja keras sehingga mengikis karakter nilai yang terkandung dalam nasionalisme.