Pemecahan Masalah Matematika sebagai Upaya Pengembangan Pengetahuan Matematika Mahasiswa

Program studi Pendidikan Dasar memiliki peran dalam menghasilkan calon dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang kompeten dan professional. Dalam rangka mewujudkan peran tersebut, mahasiswa diharuskan melaksanakan kegiatan praktik. Salah satu mata kuliah praktek yang dilaksanakan yaitu Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan mahasiswa pengalaman langsung mengajar yang sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

Sebagai universitas yang memiliki jurusan PGSD, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta menjadi salah satu tujuan riset dan praktik pembelajaran PGSD. Kegiatan praktik dan riset dilaksanakan di pada mata kuliah matamatika lanjut di kelas 2A. Praktik pembelajaran yang dilakukan menggunakan model problem solving atau pemecahan masalah, Pemecahan masalah merupakan ciri khas aktivitas matematis dan merupakan sarana utama pengembangan pengetahuan matematika. Melalui pembelajaran problem solving mahasiswa diajak untuk memecahkan masalah matematika menggunakan langkah-langkah seperti understanding the problems (memahami masalah), devising a plan (merancang rencana), carry out the plan (melaksanakan rencana), dan looking back (melihat kembali).

Pembelajaran menggunakan model problem solving diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami materi dengan lebih baik dangan melibatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Strategi pemecahan masalah yang meliputi draw a picture, guest and test, making a table, use a variable,  use a model dan lain sebagainya dapat dipilih mahasiswa untuk menyelesaikan masalah matematika yang dihadapi. Melalui pembelajaran problem solving mahasiswa dapat memberikan penjelasan yang rasional dengan bahasanya sendiri. Hal ini juga tentunya akan mematahkan paradigma yang menyatakan bahwa jawaban yang benar adalah yang sesuai dengan cara yang digunakan oleh dosennya.

Hasil riset pembelajaran menggunakan model problem solving menunjukkan bahwa pemahaman materi melalui pemecahan masalah meningkat. Mahasiswa mampu memecahkan masalah yang diberikan dan mampu mengintepretasikan materi dalam bentuk jawaban. Hasil tes yang dilakukan menunjukkan bahwa mahasiswa mampu memahami materi dengan lebih baik dari sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai mahasiswa PGSD 2A pada saat pretest dan post test.

 

Nuri Fatimah/ Mahasiswa Dikdas UNY