Mengasah Kemampuan Berpikir Kreatif Calon Guru SD Kelas A5-12 UPY melalui Model Pembelajaran Problem-Based Learning

Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta terus berinovasi dengan menggali dan mengasah kemampuan mahasiswanya. Mata kuliah “Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD” adalah salah satu mata kuliah yang diterapkan guna meghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Konsep dari mata kuliah ini adalah mengajarkan teori dan praktik tentang pembelajaran PGSD. Teori berkaitan dengan perangkat-perangkat yang disiapkan sebelum mengajar dan cara mengajar yang baik. Praktik merupakan realisasi dari teori yang sudah diajarkan guna untuk melatih dan membiasakan mahasiswa dalam berperan aktif baik dalam proses persiapan pengajaran maupun pada saat pengajaran. Mata kuliah ini juga diharapkan tidak hanya memberikan pengalaman secara teoritik saja, akan tetapi juga memberi dampak positif bagi semua pihak.

Wujud dari mata kuliah “Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD” adalah mempersiapkan perangkat guna perkuliahan, melaksanakan pembelajaran, serta melaksanakan riset pembelajaran pada perguruan tinggi mitra.Universitas PGRI Yogyakarta yang biasanya dikenal dengan istilah UPY merupakan salah satu perguruan tinggi mitra guna terlaksananya mata kuliah ini. Hal tersebut dikarenakan adanya prodi S1 PGSD yang merupakan prodi yang dituju atas terealisasinya mata kuliah “Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD”. Penerjunan dilaksanakan oleh Bapak Haryanto, M. Pd selaku pengampu mata kuliah “Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD” pada tanggal 1 Oktober. Ibu Dhiniaty Gularso, M.Pd, selaku kaprodi PGSD UPY menerima dengan senang hati atas kehadiran mahasiswa dan memberi setiap mahasiswa dengan satu mata kuliah yang berbeda.

Mata kuliah pembelajaran tematik di kelas rendah merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas PGRI Yogyakarta. Mata kuliah pembelajaran tematik di kelas rendah dapat memberikan wawasan secara kompeherensif tetang peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan kegiatan nyata yang dilakukan. Pada dasarnya mata kuliah pembelajaran tematik di kelas rendah merupakan kajian tentang anak dan dunia di sekelilingnya. Pokok kajian mata kuliah pembelajaran tematik di kelas rendah adalah tentang hubungan antar siswa sedangkan latar telaahnya adalah kehidupan nyata siswa.

Selain itu, mata kuliah pembelajaran tematik di kelas rendahadalah salah satu mata kuliah yang penting untuk diajarkan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan merupakan mata pelajaran yang sering dikaitkan dengan kehidupan siswa sehari - hari. Dalam upaya dan peningkatan pembelajaran mata kuliah pembelajaran tematik di kelas rendah hendaknya dosen menyampaikan materi pembelajaran melalui model, metode bahkan teknik pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pemahaman mahasiswa. Untuk itu program pengajaran harus mampu menyajikan masalah lingkungan kehidupan sehari-hari dalam usia mahasiswa dan bagaimana mereka berinteraksi.

Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif adalah pembelajaran yang memberikan ruang kepada mahasiswa untuk bisa menemukan dan membangun konsep sendiri dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir. Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Sudarma (2013: 48), menjelaskan bahwa model Problem-Based Learning dapat mengkondisikan peserta didik untuk dapat berpikir kreatif. Tahap-tahap model Problem-Based Learning sangat mendukung untuk pencapaian kemampuan berpikir kreatif karena fase-fase dalam sintak model Problem-Based Learning mengembangkan proses berpikir kreatif meliputi fluency, flexibility, originality dan elaboration serta telah teruji di banyak negara.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan PTK meliputi 3 langkah, yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas selama proses pembelajaran, serta untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi dan tes. Data yang dapat dikumpulkan berupa data observasi aktivitas, kemampuan berpikir kreatif, dan respon. Instrumen penelitian meliputi lembar observasi aktivitas yang diisi oleh observer selama kegiatan pembelajaran berlangung dan tes kemampuan berpikir kreatif.

Setelah diterapkan model Problem-Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif karena perkuliahan yang menantang. Pada siklus I presentase kemapuan berpikir kreatif mahasiswa sebesar 60% meningkat pada siklus II menjadi 76%. Kemampuan berkipir kreatif mahasiswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 16%. Pada siklus III kemampuan berkipir kreatif mahasiswa sebesar 84%. Kemampuan berkipir kreatif mahasiswa dari siklus II ke siklus III meningkat 8%, dan telah mencapai indikator keberhasilan sehingga penelitian dianggap telah berhasil. (Dya Ayu Agustiana Putri#C-2014#14712251059)