BERDEDA, SIAPA TAKUT?

“Setiap anak terlahir istimewa”. Mungkin itulah prinsip yang dipegang oleh guru-guru yang ada di SD Negeri Cebongan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah yang dipimpin oleh Bapak H. Sudiyo, S.Ag., M.Pd. ini menerapkan bahwa setiap anak memiliki keistimewaannya masing-masing. SD Negeri Cebongan merupakan Sekolah yang menjadi bagian dari pilot project pelaksana kurikulum 2013. Sekolah ini memiliki 2 rombongan belajar (rombel) dengan jumlah siswa sekitar 430 siswa pada tahun ajaran 2016/2017 dan jumlah pendidik dan tenaga pendidikan sebanyak 21 orang.

Para guru di SD Negeri Cebongan memiliki keyakinan bahwa kemampuan anak tidak hanya diukur dari kemampuan kognitifnya saja, melainkan dari segi afektif dan psikomotor. Guru juga tidak membatasi prestasi siswa hanya dari segi akademis saja melainkan dari berbagai kemampuan yang sesuai dengan minat dan bakat siswanya. Oleh karena itu, SD ini memiliki berbagai jenis ekstrakulikuler yang menampung minat dan bakat siswa, seperti: Pramuka, Komputer, Paduan Suara, Melukis, Seni Tari, Gamelan, dan Olahraga.

Apresiasi yang ditunjukkan oleh guru terhadap prestasi siswa terlihat pada saat guru menyambut kedatangan siswa-siswa yang telah berhasil memenangkan perlombaan dalam kegiatan Pramuka. Guru mengerahkan seluruh siswa di sekolah untuk menyambut teman-temannya yang baru selesai melakukan kegiatan tersebut. Guru-guru menyambut, serta memberikan ucapan “selamat dan terima kasih”. Dengan disambutnya anak-anak tersebut, memberikan kebanggaan dan rasa percaya diri pada siswa serta merasa dihargai atas usaha yang dilakukan. Peristiwa ini terjadi pada saat kami melaksanakan Observasi awal di SD Negeri Cebongan dalam rangka tugas Praktik Pembelajaran di SD yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta.

Pembentukan karakter sejak usia dini pun sudah nampak dilakukan oleh SD ini. Hal ini terlihat dari kebiasaan siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah dan sebisa mungkin untuk merawat dan menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Pembiasaan yang dilakukan oleh guru setiap hari memberikan role models  pada siswa agar selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Pada dasarnya, perkembangan peserta didik usia SD masih memerlukan contoh dan teladan dari orang-orang disekitarnya. Pada usia ini pun merupakan saat yang tepat untuk Pembentukan Karakter.

Selama 2 bulan kami melaksanakan Praktik Pembelajaran di SD Negeri Cebongan ini, banyak manfaat dan pengalaman yang kami dapatkan. Salah satu yang paling berkesan adalah dengan menghargai setiap usaha siswa dan tidak menuntut kemampuan akademis yang sama pada setiap siswa. Guru harus jeli melihat “perbedaan” pada diri setiap anak dan dapat memanfaatkan perbedaan tersebut untuk membantu dalam proses pembelajaran. Semoga pengalaman berharga ini dapat kami terapkan saat kami kembali bertugas di sekolah masing-masing dengan terus mengingat bahwa setiap anak terlahir istimewa.