PENINGKATAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB ANTAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN COLLABORATIVE LEARNING DI SD MUHAMMADIYAH SAPEN PAPRINGAN YOGYAKARTA

Praktik pembelajaran merupakan salah satu  mata kuliah wajib pada Program Studi S2 Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Mata kuliah ini mewajibkan mahasiswa untuk melakukan praktik pembelajaran secara langsung di lapangan atau di Sekolah Dasar (SD).

Praktik pembelajaran merupakan sinergi dari tiga pihak yaitu Universitas Negeri Yogyakarta, sekolah dan mahasiswa. Peran mahasiswa dalam kegiatan ini diharapkan mampu memberikan  kontribusi yang  positif  bagi  pihak  sekolah dalam  rangka peningkatan maupun pengembangan program-program sekolah khususnya dalam pembelajaran. Oleh karena itu mahasiswa sebagai peserta praktik pembelajaran berusaha untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran yang baik sebagai upaya untuk lebih memajukan sekolah dibidang pembelajaran. Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat mengukur kesiapan dan kemampuan menjadi inovator, mediator sekaligus problem solver dalam menghadapi permasalahan pembelajaran di sekolah.

Lokasi praktik pembelajaran adalah SD  yang ada di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada program praktik pembelajaran tahun 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan praktik pembelajaran di SD Muhammadiyah Sapen Papringan yang beralamat di Jl. Grinjing, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Dalam implementasinya sebagai persiapan dalam rangka memenuhi kebutuhan pesertadidik  yang kokoh, diawali  sejak pada tingkatan sekolah dasar. Peserta didik dikenalkan dengan materi dan proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan sikap tangungjawab,  menghargai orang lain, peduli dengan sesama, saling menghormati, dan senantiasa bekerja sama tanpa membedakan status apapun. Untuk mewujudkan semua itu penulis memilih menggunakan model kolaboratif dalam pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan  diskusi  kelompok yang menekankan pengetahuan dan pemahaman siswa agar dapat meningkat . Salah satu tujuan penerapan kegiatan kelompok adalah siswa yang kurang mampu dapat belajar mandiri dengan menggantungkan dirinya pada siswa yang lebih mampu. Dalam kegiatan kelompok ini, hal terpenting adalah siswa yang belum mengerti harus berani bertanya  kepada temannya . Melalui komunikasi yang dilakukan antar  peserta didik diharapkan tingkat pemahaman materi pembelajaran mengalami peningkatan. Pengalaman memahami ini merupakan pengalaman berbagi pengetahuan antar peserta didik , dan  membentuk  ikatan emosional, spiritual, dan juga simpati diantara mereka. Model pembelajaran ini  mampu  meningkatkan rasa tanggungjawab,  percaya diri dan harga diri. Selain itu, melalui saling ketergantungan positif dan dialog ini, siswa lebih menguasai pengetahuan dan keterampilan daripada  melalui penjelasan yang detail oleh guru. Proses pembelajaran tidak harus di dalam kelas tetapi dapat dilaksanakan di lingkungan luar kelas.

Penggunaan model pembelajaran kolaboratif cocok untuk meningkatkan karakter tanggung jawab siswa karena dalam proses pembelajarannya masing-masing siswa dituntut untuk memiliki  tanggung jawab baik sebagai  individu maupun sebagai anggota kelompok. Di samping itu pembelajaran kolaboratif juga baik untuk menjadikan siswa mampu memecahkan masalah yang diberikan guru melalui  lembar kerja yang harus dikerjakan. Itulah sekelumit yang dapat  penulis sampaikan terkait dengan  pelaksanaan praktik pembelajaran di SD Muhammadiyah Sapen Papringan Yogyakarta. (Agung Rahmanto)