Model Pembelajaran Inquiry untuk Menumbuhkan Keterampilan Menyusun Gerakan Senam Ritmik Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta

Pembelajaran di Sekolah merupakan satu mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa yang mengambil Program Pendidikan terutama dengan konsentrasi Praktisi. Mata kuliah ini dimulai dengan teori-teori pembelajaran yang bisa diterapkan pada sekolah-sekolah dasar di sekolah masing-masing. Kemudian bertambah materi dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didahului dengan pembuatan analisis SSP atau Student Specific Pedagogy yang merupakan hal baru bagi mahasiswa. Demikian juga di dalam SSP ini satu item baru yang menjadi cirikhas RPP terbaru yaitu adanya Student Diferencieties yang menunjukkan adanya karakteristik pembelajar yang ada di kelas.

Praktik pembelajaran ini dilakukan dengan menyusun rencana program pembelajaran yang dilakukan di sekolah dengan mengajukan surat permohonan dari direktur untuk Kepala Sekolah. Selanjutnya mengajukan guru pamong sebagai kolaborator dan penilai nanti di akhir praktik. Selama melakukan praktik pembelajaran ini praktikan tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran siswa di kelas sehingga guru praktikkan harus menyesuaikan dengan kondisi dan materi yang sedang berlangsung. Untuk itu mahasiswa praktikkan harus benar-benar bisa merencanakan waktu yang tepat dan berkoordinasi dengan guru pamong yang bersangkutan dengan intensif.

Selama lebih kurang 4 minggu melaksanakan praktik  pembelajaran dengan mengambil 4 waktu  peremuan dan mengambil 2 kelas bawah dan 2 kelas atas akhirnya praktikkan bisa menyelesaikan kegiatan praktik ini dengan lancar meskipun banyak kekurangan di sana-sini kaitannya dengan hal-hal baru yang disampiakan di atas yaitu danya Student Specific Pedagogy dan Student Diferencieties. Dengan selesainya kegiatan praktik ini maka mahasiswa diharuskan membuat tugas akhir berupa laporan tertulis dan rekaman video pembelajaran sebagai bukti fisik portofolio.

Siswa yang berperan penting dalam proses praktik ini adalah peserta didik di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta kelas V yang terdiri dari 6 kelas paralel yang berada di Jl. Bimokurdo no. 33 Yogyakarta, yang berjumlah 254 siswa. Pembelajaran yang diberikan adalah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Jasmani yang disesuaikan dengan tema yang diberikan pada Kurikulum 2013.

6 kelas yang belajar senam ritmik ini merupakan peserta didik yang berbeda secara kognitif maupun secara motorik. Namun di setiap kelas pasti ada siswa yang menonjol dalam kemampuan kognitif maupun psikomotoriknya. Secara usia mereka dalam proses perkembangan yang sama yaitu usia 11 dan 12 tahun atau masih dalam tahap operasional konkrit. Dalam menerima konsep gerak pun juga sama, namun secara keseluruhan peserta didik dalam 6 kelas berbeda yang belajar ini memiliki keinginan yang kuat untuk bisa menyelaikan tugas yang diberikan berupa koreografi senam ritmik dengan iringan musik.

Mereka berbeda dalam kemampuan memahami konsep senam ritmik atau dalam menggunakan alat dan sumber belajar baik yang berupa gadget ataupun alat tepuk yang terbuat dari fiberglass. Perbedaan ini dimanfaatkan untuk membentuk kelompok yang berbeda, sehingga tiap kelompok kerja ada yang mahir dan ada yang kurang dalam hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan Project Senam Ritmik ini.

Dari 254 siswa kami tidak bisa secara rinci membedakan tipe-tipe belajar siswa, namun secara umum dapat dilihat dari kelas-kelas yang ada mereka cenderung memiliki tipe visual dan motorik untuk mempelajri gerak, adapun kelas yang belajar yaitu :

1.      Kelas V Ibnu Sina

2.      Kelas V Al Jahiz

3.      Kelas V Az Zahrawi

4.      Kelas V Al Farghani

5.      Kelas V CI-1

6.      Kelas V CI-

Untuk menumbuhkan sikap dan kebiasaan berpikir logis dan membiasakan High Order Thingking Skill maka dipilih model pembelajaran Inquiry dengan Project Based Learning dan Scientific Plus, dan tahapan-tahapan pembelajaran yang ada.

Pendekatan dengan Inquiry Learning yang memiliki urutan  sebagai berikut :

a.       Asking

Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa sudah tahu atau memahami materi yang diberikan. Pada tahap ini juga dimanfaatkan sebagai fase penjajagan untuk membentuk kelompok agar tiap kelompok bisa merata kemampuannya.

b.      Doing activities

Adalah aktivitas dimana peserta didik melakukan kegiatan yang menggunakan pendekatan scientific untuk mempelajari materi dan memahaminya:

1.      Mengamati

2.      Menanya

3.      Mengasosiasikan

4.      Mencoba

5.      Mengkomunikasikan

c.       Thinking deep

Tahapan dimana peserta didik diajak untuk mendalami materi dengan berpikir lebih lanjut. Biasanya menggunakan model Problem based learning atau Project based learning dan kaitannya dengan materi senam ritmik ini dipilih dengan model Project Based Learning

d.      Discuss

Yaitu tahap untuk membicarakan hasil pengamatan dan pembelajaran sementara. Diskusi dilakukan dalam kelompok kecil dan ddilanjutkan dalam kelompok yang lebih besar atau kelas sehingga bisa dilihat progress masing-masing kelompok

e.       Reflecting

Tahapan untuk mengethaui hasil sementara dari pembelajaran biasanya pada tahap ini guru memberikan bukti atau data yang bisa menguatkan hasil pembelajaran yang sudah dilakukan.

Sebagai akhir dari pelaksanaan praktik pembelajaran ini dapat ditarik kesimpulan bahwa mata kuliah praktik pembelajran ini merupakan satu bentuk solusi yang bisa digunakan untuk menunjukkan penguasaan materi dan teori-teori baru dalam pembelajaran yang sudah dipelajari dalam matakuliah-matakuliah di semester sebelumnya. Dalam kegiatan ini juga mahasiswa praktikkan diminta untuk membiasakan dengan pembelajaran abad -21 yang memiliki cirri student centerd dan high order thingking skill, dan di susun dalam sebuah pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Dari hasil praktik ini dapat diketahui bahwa dengan model, pendekatan dan metode yang tepat, siswa di jenjang SD sudah bisa menguasai tingkat kognitif , afektif dan psikomotor yang tinggi. Hal dibuktikan dengan kemampuan siswa kelas V SD untuk bisa mengkreasi atau mencipta gerakan-gerakan yang mengikuti poa-pola music terentu atau dikenal senam irama. (Agung Sudaryono)