BELAJAR SAMBIL BERMAIN”, MEMBUAT PROSES PEMBELAJARAN MENJADI MENYENANGKAN NAMUN TETAP BERMAKNA

Penerapan make a match dalam pembelajaran matematika dasar MI/SD prodi PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Sebagai calon dosen, mahasiswa pascasarjana S2 UNY prodi pendidikan dasar pada semester 2 dituntut agar mampu belajar menerapkan ilmu dan kemampuan yang dimilikinya. Hal tersebut yang mendasari adanya mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD. Selain mengajar mahasiswa S1 prodi PGSD, mahasiswa praktikan juga diharapkan mampu melakukan riset mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas tersebut serta menemukan solusinya. Kali ini praktikan mendapat kesempatan untuk mengajar pada salah satu kelas matematika dasar MI/SD prodi PGMI di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam rangka membuat suasana kelas menjadi menyenangkan, praktikan berusaha menerapkan pembelajaran aktif pada mahasiswanya.

Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang menuntut mahasiswanya untuk gesit, bersemangat, serta mahasiswa seringkali meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa, dan berpikir keras dalam suatu pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan mahasiswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Model pembelajaran kooperatif tipe make a match merupakan salah satu model pembelajaran yang memberi kesempatan mahasiswa untuk bekerja sama dengan orang lain dengan cara mencari pasangan dari kartu yang dimilikinya. Penerapan model pembelajaran tipe make a match akan mengajak mahasiswanya untuk belajar sambil bermain. Mahasiswa yang aktif dan menemukan pasangannya dengan cepat akan mendapatkan reward berupa point, sedangkan mahasiswa yang tidak aktif tidak akan menemukan pasangannya dan akan mendapatkan punishment berupa tugas rumah. Dengan adanya reward and punishment tersebut akan memotivasi mahasiswa untuk aktif dalam menemukan pasangannya, sehingga selain belajar menemukan jawaban dari tugas yang diberikan, mahasiswa juga aktif dan belajar untuk saling berinteraksi dengan sekitarnya.

Melalui beberapa kali penerapan dan pengamatan, diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa yang ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang aktif secara bertahap, dari kondisi awal 40%, menjadi 69,5%, dan kemudian meningkat menjadi 81%. Dari hasil tersebut diharapkan agar pendidik lainnya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada suatu pembelajaran, khususnya matematika dasar MI/SD karena terbukti dapat meningkatkan keaktifan mahasiswa.

UMI ZAINIYAH

16712251034