Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mahasiswa Semester 3 di Universitas PGRI Yogyakarta

Pelaksanaan Praktik dan Riset di PGSD

Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu prodi yang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang unggul dalam menjadi guru Sekolah Dasar maupun dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Kurikulum pendidikan yang disusun oleh Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakart (PPs UNY) khususnya pada Prodi Pendidikan Dasar (Dikdas) disusun secara cermat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut, yaitu menghasilkan lulusan yang unggul untuk menjadi guru maupun dosen PGSD. Susunan kurikulum Program Studi Pendidikan Dasar disesuaikan dengan tuntutan profesionalitas dan perkembangan kurikulum pendidikan dasar saat ini. Salah satu unsur kurikulum tersebut adalah adanya mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD. Mata kuliah ini menjadi sarana bagi mahasiswa Prodi Dikdas PPS UNY untuk mengasah kemampuan mengajar dan melatih mental mengajar di hadapan mahasiswa PGSD maupun di depan murid-murid Sekolah Dasar. Mata kuliah Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa calon dosen dan calon guru untuk meningkatkan pengalaman mengajar sehingga pada saat terjun di lapangan setelah lulus kuliah, para Magister Pendidikan ini tidak canggung lagi dalam mengajar. Selain itu, mahasiswa PPS UNY diharapkan dapat membawa inovasi baru bagi universitas-universitas tempat mahasiswa melakukan praktek pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas PGRI Yogyakarta yang berlokasi di jalan Sonosewu 1 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2015..Pelaksanaan Riset dan Praktik Pembelajaran di PGSD Universitas PGRI Yogyakarta terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya adalah:

No

Jenis Kegiatan

Tanggal Pelaksanaan

Materi

1

Observasi

5 Oktober 2015

Bangun datar

2

Observasi

12 Oktober 2015

Bangun Datar

3

Praktek Pembelajaran ke1

19 Oktober 2015

Bangun Datar

4

Praktek Pembelajaran ke 2

26 Oktober 2015

Bangun Datar

5

Praktek Pembelajaran ke 3

9 November 2015

Kongruen dan Kesebangunan

6

Praktek Pembelajaran ke 4

 16 November 2015

Unsur-unsur Bangun Ruang

7

Praktek Pembelajaran ke 5

23 November 2015

Proyeksi

8

Praktek Pembelajaran ke 6

23 November 2015

Volume dan Luas Bangun Ruang

Setelah melakukan observasi sebanyak dua kali, mahasiswa praktikan mengetahui beberapa kelemahan dan kelebihan yang selama ini ada dalam kelas tersebut. Beberapa kelemahan dalam pembelajaran yang ditemukan adalah: praktek pembelajaran di kelas dilakukan secara teacher centered  atau masih berpusat pada dosen, menggunakan metode ceramah, sehingga mahasiswa kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, belum ada handout atau buku rujukan yang dipakai sebagai acuan sehingga mahasiswa mengandalkan catatan dari dosen saja, dan waktu perkuliahan yang cukup sore padahal mata kuliah matematika membutuhkan konsentrasi tinggi. Sedangkan kelebihan yang ada adalah mahasiswa yang antusias dalam mengikuti perkuliahan meskipun tidak dengan dosen yang biasanya, mahasiswa tetatetap sopan dan tertib mengikuti perkuliahan dan aktif memanfaatkan beberapa kesempatan untuk maju mengerjakan soal yang diberikan oleh dosen di papan tulis. Atas dasar hasil observasi ini, praktikan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan tujuan agar mahasiswa dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar dan mahasiswa dapat belajar dari handout maupun sumber-sumber belajar lainnya. Pembelajaran dengan model jigsaw ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika serta kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah matenatika.

Berdasarkan hasil Peneitian Tindakan Kelas (PTK) terlihat adanya peningkatan prestasi belajar dari tindakan yang telah dilakukan yaitu dari prasiklus kemudikan dilakukan tindakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II yang masing-masing terdiri dari 3 pertemuan. Penelitian yang dilakukan di Universitas PGRI Yogyakarta ini berhasil meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Hal ini dapat ditunjukkan dari perolehan nilai rata- rata mahasiswa yang juga meningkat dari prasiklus 60,9 kemudian pada siklus I meningkat menjadi 64, 07 dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 74. Ketuntasan belajar mahasiswa kelas A2/2014 belum mencapai indikator keberhasilan. Meski sudah ada peningkatan, namun belum semua mahasiswa nilainya tuntas pada siklus I. Pada siklus I dari sebanyak 29 mahasiswa ada 17 mahasiswa yang belum tuntas dengan persentase 58,6% karena mendapat nilai dibawah KKM ≤ 75 Sehingga pada siklus I ini baru ada 12 mahasiswa yang tuntas sehingga siklus perlu dilanjutkan. Pada siklus II dapat diidentifikasikan bahwa nilai rata-rata mahasiswa semakin meningkat. Nilai rata-rata pada siklus I 64,07 setelah dilakukan tindakan pada siklus II rata-rata nilai mahasiswa menjadi 74, artinya ada peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar mahasiswa pada siklus II dari 64,07 menjadi 74.

Pelaksanaan praktek pembelajaran PGSD ini memberikan banyak pengalaman dan kesan yang mendalam bagi mahasiswa praktikan, dintaranya adalah kesan bahwa mahasiswa akan menjadi aktif apabila dosennya aktif dan demikian sebaliknya. Apabila dosen pasif, mahasiswa juga akan menjadi pasif. Oleh karena itu seorang dosen diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk menggali potensi-potensi mahasiswa dengan memilihkan metode yang tepat bagi perkembangan potensi mahasiswa tersebut. (Lila Argawati Septiarum/DikdasC/14712251062)