UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIVAN DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KAMPUS II FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta adalah sebuah Prodi yang berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dalam menjadi guru maupun dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Kurikulum pendidikan yang disusun oleh Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakart (PPs UNY) khususnya pada Prodi Pendidikan Dasar (Dikdas) disusun secara cermat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

 Susunan kurikulum Program Studi Pendidikan Dasar disesuaikan dengan tuntutan profesional dan perkembangan kurikulum pendidikan dasar saat ini. Salah satu unsur kurikulum tersebut adalah adanya mata kuliah Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD. Mata kuliah ini menjadi sarana bagi mahasiswa Prodi Dikdas PPs UNY untuk mengasah kemampuan dan mental mengajar di hadapan mahasiswa PGSD sekaligus sebagai ajang untuk melakukan mini riset pembelajaran.

Mata kuliah Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa calon dosen untuk meningkatkan pengalaman mengajar sehingga pada saat terjun di lapangan setelah lulus kuliah, para Magister Pendidikan ini tidak canggung lagi dalam mengajar. Selain itu, mahasiswa PPs UNY diharapkan dapat membawa inovasi baru bagi universitas-universitas tempat mahasiswa melakukan praktek pembelajaran.

Suryatin sebagai salah satu mahasiswi PPS UNY Prodi Dikdas juga turut berpartisipasi dalam kegiatan Praktek pembelajaran di jurusan PGSD UNY. Praktek pembelajaran dilaksanakan di kampus II FIP UNY. Rangkaian kegiatan praktek pembelajaran dimulai pada tanggal 5 Oktober 2015 s.d. 23 November 2015. Praktek pembelajaran pada mata kuliah Konsep Dasar Matematika SD ini sekaligus dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan mini riset tentang efektivitas model pembelajaran kooperatif.

Praktikan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan tujuan agar mahasiswa dapat terlibat secara aktif dalam aktivitas belajar pada saat perkuliahan. Pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw ini diharapkan dapat meningkatkan keaktivan dan hasil belajar matematika terutama pada kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah matenatika.

Setelah empat kali pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, praktikan menyebarkan angket untuk mengetahui respon mahasiswa tentang pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw ini. Data dari hasil angket menunjukkan sebagian besar mahasiswa menyatakan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif  tipe jigsaw ini, mahasiswa mendapat porsi lebih banyak untuk terlibat secatra aktif dalam proses belajar dan mengkonstruk pengetahuannya sendiri.

Selain itu data dari penilaian hasil belajar dengan menggunakan soal-soal pemecahan masalah menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa meningkat. Data nilai awal mahasiswa menunjukkan distribusi 27,27% mahasiswa memiliki predikat nilai “Cukup”, 33,33% mahasiswa berpredikat nilai “Baik” dan 39,40 % berpredikat “Sangat Baik”. Setelah pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model kooperatif tipe  jigsaw sebanyak 3,03 % mahasiswa berpredikat nilai “Cukup”, 12,12% berpredikat “Baik” dan 84,85% berpredikat “Sangat Baik”. Meskipun demikian, bukan berarti tidak ada kendala atau hambatan yang dialami oleh praktikan.  Kendala-kendala tersebut merupakan kendala teknis yang disebabkan oleh kurangnya pengalaman belajar dari mahasiswa praktikan sendiri. Segala bentuk kendala tersebut menjadi cambuk bagi mahasiswa praktikan untuk memepersiapkan ilmu lebih banyak lagi.

Pelaksanaan praktek pembelajaran PGSD ini memberikan banyak pengalaman dan kesan yang mendalam bagi mahasiswa praktikan, dintaranya adalah kesan bahwa mahasiswa akan menjadi aktif apabila dosennya aktif dan demikian sebaliknya. Apabila dosen pasif, mahasiswa juga akan menjadi pasif. Oleh karena itu seorang dosen diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa untuk menumbuhsuburkan potensi-potensi mahasiswa dengan memilihkan metode yang tepat bagi perkembangan potensi mahasiswa tersebut.

(Suryatin, Mahasiswi Prodi Dikdas PPs UNY angkatan tahun 2014)