Thinking Critically through Visual Thinking

.

Riset dan praktek pembelajaran memberikan pengalaman langsung dan pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengembangkan dan mengaplikasikan teori, praktik, pengetahuan dan prinsip-prinsip yang diperoleh selama perkuliahan. Berada di dalam ruangan dan suasana serta kondisi yang nyata, mahasiswa lebih memahami tugas-tugas dan tanggung jawab sebagai seorang dosen. Hal tersebut berimplikasi pada kemajuan tingkat professional kerja dan kesiapan mahasiswa sebelum menghadapi dunia kerja sesuai dengan bidang.

Subjek riset dan praktek ini adalah mahasiswa kelas C semester II  Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Negeri Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. Jumlah mahasiswa yaitu 40 mahasiswa, dengan 31 mahasiswa perempuan dan 9 mahasiswa laki-laki. Dosen pengampu mata kuliah Pendidikan IPA yaitu Woro Sri Hastuti, M.Pd. Waktu pelaksanaan riset dan praktik pembelajaran dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 sampai bulan Januari 2017.

Fokus riset adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa kelas 2C. Salah satu teknik yang ditawarkan oleh peneliti yaitu memanfaatkan visual thinking sebagai variable yang akan mengatasi masalah berpikir kritis mahasiswa yang rendah. Kemampuan berpikir kritis siswa diukur melalui lima indikator yang tergolong aspek kognitif dan satu indikator yang merupakan afektif. Keenam indicator tersebut di antaranya deskripsi, analisis, interpretasi, evaluasi, inferensi dan self regulation. Peningkatan kemampuan berpikir kritis dilakukan pada setiap indikator dengan menggunakan teknik visual thinking.

Hasil penelitian membuktikan bahwa terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa 2C dengan memanfaatkan teknik visual thinking dalam proses perkuliahan selama satu semester. Sebagai salah satu keterampilan berpikir yang dituntut dalam kurikulum saat ini, penting bagi setiap pendidik untuk mengagendakan berbagai strategi yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir anak didiknya. Berdasarakan keberhasilan penelitian tersebut maka diharapkan agar visual thinking dapat digunakan oleh pendidik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan alat untuk mengukur kemampuan berpikir kritis mahasiswa.

 

Halimatussa'diah

Dikdas A, Universitas Negeri Yogyakarta