Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD UNS Pencetak Calon Guru SD Berkarakter kuat dan Cerdas

.Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan, untuk diterapkan dalam kehidupan nyata khususnya di lembaga pendidikan formal. Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai wahana untuk membentuk tenaga kependidikan yang profesional serta siap untuk memasuki dunia pendidikan, dapat  mempersiapkan dan menghasilkan calon dosen yang memiliki kompetensi pedagogik, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang profesional sebagai seorang akademisi.

Riset dan Praktek Pembelajaran PGSD yang dilaksanakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang terletak di jalan Slamet Riyadi no.449 Surakarta. Outcame dari PGSD UNS mencetak calon-calon guru SD yang memiliki karakter kuat dan cerdas sesuai dengan visi misi dari FKIP UNS. Salah satu pendukung tercapainya outcame tersebut di dukung dengan tenaga pendidik yang handal dan memenuhi sertifikat pengajar. PGSD UNS terdiri dari PGSD UNS Surakarta memiliki tenaga pendidik sebanyak 36 orang yang terdiri dari 3 guru besar / professor, 3 orang doktor dan sisanya dari lulusan magister sesuai bidang keahliannya.

Mata kuliah yang diajarkan di PGSD UNS sesuai panduan dari Dikti dan Forum Ikatan PGSD se-Indonesia sebagai bekal kemampuan menjadi pendidik sekolah dasar kelak. Pada tugas mata kuliah praktek Riset dan Pembelajaran PGSD yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi, M.Pd saya melaksanakan praktek di PGSD UNS ini mengampu mata kuliah Pendidikan Matematika SD 1 dengan Dosen pamong ibu Drs. Siti Kamsiyati sebagai dosen  matematika di PGSD UNS. Proses pelaksanaan Riset dan Praktik pembelajaran di PGSD UNS kami mulai dari perijinan kepada Fakultas kemudian dari Fakultas memberikan izin supaya prodi PGSD menerima mahasiswa praktikan dari Pendidikan Dasar UNY. Setelah perijinan selesai, kami melakukan serah terima mahasiswa bersama dosen pamong, Kaprodi PGSD dan dosen yang menyerahkan dari UNY adalah Dr. Christina Ismaniati, M.Pd.

Kelas yang saya gunakan untuk praktik mengajar ada 2 kelas yaitu kelas A dan B semester III dengan mata kuliah pendidikan matematika SD 1. Kelas IIIA digunakan praktik mengajar  pada 27 Oktober dan 10 November 2015 dengan materi operasi bilangan bulat, mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bilangan cacah. Sebelum memulai masuk materi mahasiswa diberikan pre-test untuk mengukur kemampuan awal. Metode mengajar dengan menggunakan metode Think Pair Share (TPS), dimana mahasiswa diberikan permasalahan kemudian diminta memikirkan jawaban secara individu sebelum akhirnya berdiskusi bersama kelompok, merupakan tahapan thinking. Setelah itu dari pemikiran individu, didiskusikan dengan membentuk kelompok, tahap ini dinamakan pairing, selesai   berdiskusi mereka membagikan hasil diskusi kepada kelompok lain dan merupakan tahap share. Pada pertemuan mengajarkan bilangan prima dan komposit, praktikan menggunakan saringan erasthotenes kemudian mahasiswa dilibatkan untuk mempraktekan penggunaan saringan erastotenes tersebut. Cara lain untuk mengajarkannya dengan papan kelipatan. Praktikan menggunakan benda konkret dalam menerangkan FPB dan KPK caranya dengan menggunakan parcel bisa dari buku maupun makanan yang di susun dan dibagi menjadi parcel. Akhir dari pembelajaran diberikan post-test untuk mengetahui hasil belajar menggunakan TPS.

Praktik pembelajaran yang kedua adalah di kelas IIIB, praktikan melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe IOC, dimana model pembelajaran ini dilaksanakan berbaur menjadi kelompok besar dengan membentuk kelompok dalam dan kelompok luar untuk saling bertukar informasi antar anggota kelompok dengan cara berputar seperti roda. Sebelum dilaksanakan praktik mengajar, ,mahasiswa di tes kemampuan awalnya terlebih dahulu menggunakan pre-test. Media yang digunakan sama yang dipakai pada kelas IIIA yaitu nomograf, garis bilangan dan manik positif-negatif. Setelah itu mahasiswa diberikan lembar kerja kelompok untuk mendiskusikannya, selanjutnya mahasiswa berbaur ke luar kelas untuk saling bertukar pengetahuan dari materi yang dipelajari serta saling mendiskusikan tentang materi yang mereka rasa masih sulit atau belum paham, barulah kembali ke dalam kelas dengan bergabung bersama kelompok asalnya dilanjutkan presentasi hasil kelompok oleh perwakilan kelompok yang ditunjuk oleh praktikan. Setelah selesai praktikan memberikan post-test dan menyampiakan terima kasih atas kerjasamanya bahwa praktik mengajar di kelas IIIB telah berakhir.

Sebelum soal pre dan post test diberikan kepada kelompok TPS dan IOC, soal terlebih dahulu divalidasi oleh ahli, dalam hal ini adalah dosen pamong dalam kegiatan riset dan praktik pembelajaran PGSD. Selanjutnya sebelum kedua kelompok penelitian diberikan perlakuan, maka terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan kemampuan awal untuk mengetahui apakah kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama. Uji keseimbangan dilakuka terhadap data nilai pre-test, dengan kedua populasi memiliki kemampuan awal yang sama.Rata-rata nilai pre-test kelompok TPS adalah 50,459 sdangkan kelompok IOC adalah 52,6153. Berdasarkan uji keseimbangan menggunakan uji t, diperoleh nilai thitung ˃ ttabel   (2,5619˃1,9754).  Setelah kedua kelompok penelitian dinyatakan memiliki kemampuan awal sama, selanjutnya dilakukan pemberian perlakuan dengan model kooperatif tipe TPS sedangkan kelompok kedua dengan model kooperatif tipe IOC.

Berdasarkan hasil uji normalitas post-test, diketahui bahwa pada kelompok TPS Lhitung  ˂ Ltabel   (0,63 ˂ 1,067) dan kelompok IOC TPS Lhitung  ˂ Ltabel   (0,1216 ˂ 0,1418). Dengan demikian  Ho diterima yang berarti kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas post-test, dapat diketahui bahwa Bhitung ˂ Btabel (0.9531 ˂ 0,9478). Hal ini berarti bahwa kedua sampel dinyatakan homogen. Langkah selanjutnya setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, kemudian dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan terhadap data post-test hasil belajar matematika kedua kelompok penelitian untuk mengatahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar Pendidikan matematika 1 siswa antara yang diajar dengan model kooperatif TPS dan IOC. Berdasarkan tabel uji hipotesis, diketahui bahwa thitung ˃ ttabel   (2,5619˃1,9754).  Dengan demikian, karena thitung ˃ ttabel  , maka Hditolak. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelompok TPS dan IOC.

Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penerapan model kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan Inside Outside Circle (IOC) terhadap hasil belajar pendidikan matematika 1 mahasiswa semester III PGSD UNS Surakarta tahun 2015. Hal ini dibuktikan oleh uji hipotesis menggunakan uji t, yang menunjukkan bahwa thitung ˃ ttabel   (2,5619 ˃1,9754) sehingga menolak hipotesis nol dan menerima hipotesis alternatif. Hasil belajar mahasiswa  yang diajar dengan model kooperatif tipe TPS lebih baik daripada siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe IOC. Hal itu ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata post-test hasil belajar IPS siswa kelompok TPS adalah 81,486, sedangkan kelompok STAD adalah 77,692. (Azizah Rahmawati/Dikdas A)