Riset dan Praktik Pembelajaran di S1 PGSD UNY YOGYAKARTA

mahasiswa sedang mengerjakan soal untuk memecahkan masalah

Mahasiswa Program Pascasarjana (PPs)  Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Program Studi Pendidikan Dasar (PD) Konsentrasi Akademisi Tahun Akademik 2015/2016  semester 3 (tiga) melakukan praktik pembelajaran PGSD.  Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa dari kelas A, kelas B, dan kelas C. Praktik pembelajaran dilaksanakan guna memenuhi tugas mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD.

Salah satunya, Leny Arinta, mahasiswa kelas A, melaksanakan praktik pembelajaran PGSD di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada semester 1 ini, Program studi PGSD UNY memiliki 6 (enam) kelas yang terdapat di kampus Wates, Mandala dan Bantul. Leny memilih kelas di kampus Mandala sebagai kelas praktik dan eksperimen pada mata kuliah Konsep Dasar Matematika dengan dosen pamong  Petrus Sarjiman, M. Pd. Materi yang disampaikan yaitu bilangan real, geometri dan statistika.

Leny melaksanakan praktik pembelajaran mahasiswa S1 PGSD dengan menggunakan media benda konkret dan metode kontekstual. Benda konkret tersebut berupa kertas lipat untuk menanamkan konsep pembelajaran matematika dan cara mengajarkan kepada peserta didik sekolah dasar. Mahasiswa juga diarahkan untuk praktek mengajar di depan kelas saat presentasi. Mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan motivasi dan respon positif. Hal itu, dibuktikan ketika mahasiswa memperagakan cara mengajar di depan kelas saat presentai hasil diskusi.

Dalam pelaksanaan praktik pembelajaran, Leny juga melaksanakan riset pembelajaran PGSD berupa eksperimen. Riset tersebut bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran konvensional dan model kooperatif. Dari hasil riset dapat diketahui bahwa pembelajaran kooperatif dan konvensional dengan motivasi belajar yang tinggi dan rendah berpengaruh terhadap prestasi belajar Pendidikan Matematika di PGSD. Maka kedua hal tersebut secara bersama-sama merupapkan prediktor yang baik terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu dalam pembelajaran Pendidikan Matematika kedua hal tersebut secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan. Dari riset tersebut diperoleh bahwa pembelajaran pendidikan Matematika dengan model kooperatif lebih efektif secara signifikan dari pada dengan menggunakan model konvensional di PGSD FKIP UNY Yogyakarta (Fo = 21.0 > Ft = 3.96). Pembelajaran pendidikan matematika dengan motivasi belajar tinggi lebih efektif secara signifikan dari pada dengan motivasi belajar rendah di PGSD FKIP UNY Yogyakarta (Fo = 7.18 > Ft = 3.96). Tidak ada interaksi pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif dan konvensional dengan motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Matematika pada mahasiswa PGSD FKIP UNY Yogyakarta (Fo = -4.48 > Ft = 3.96).

(LENY ARINTA, S2 DIKDAS A)