Riset dan Praktik Pembelajaran di S1 PGSD Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)

Riset dan praktik pembelajaran PGSD merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan agar mencetak calon pendidik yang professional dan berkualitas. Riset dan praktik pembelajaran PGSD merupakan mata kuliah wajib di semester 2 bagi mahasiswa pascasarjana program studi pendidikan dasar konsentrasi akademisi UNY. Mata kuliah ini mewajibkan mahasiswa melaksanakan praktik pembelajaran di perguruan tinggi yang memiliki program studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Kegiatan riset dan praktik pembelajaran dilaksanakan di UNY kampus Bantul yang terletak di Jalan Bantul No.50 A, Gedongkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Mahasiswa praktikan mengampu satu kelas PGSD yaitu kelas 2 C dengan subjek mata kuliah Pendidikan Matematika kelas Awal, sesuai dengan konsentrasi pada prodi pendidikan dasar pascasarjana UNY. Mata kuliah tersebut diampu oleh Drs. Purwono, PA, M.Pd sekaligus sebagai dosen pamong. Kelas 2 C memiliki mahasiswa berjumlah 46 mahasiswa, dengan jumlah laki-laki sebanyak 4 mahasiswa dan perempuan sebanyak 42 mahasiswa. Sebelum melaksanakan kegiatan riset dan praktik pembelajaran, praktikan melakukan observasi di kelas selama beberapa kali. Hal ini dilakukan agar mahasiswa praktikan mengetahui karakteristik mahasiswa di kelas, situasi pembelajaran di kelas,  dan mampu memahami permasalahan yang terjadi saat proses pembelajaran di kelas.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, penulis menemukan masalah yaitu pemahaman konsep matematika yang masih kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mengadakan riset tentang pengaruh model Group Investigation terhadap pemahaman konsep kelas 2 C di PGSD UNY.  Riset dan praktik dilaksanakan di bulan April sampai Juni. Kegiatan riset dan praktik terlaksana dengan lancar, dosen pamong dan observer memberi banyak masukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil riset menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematika kelas 2 C di PGSD UNY sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan sesudah diberikan perlakuan (treatment). Hal ini berarti bahwa penerapan model Group Investigation berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep matematika kelas 2 C di PGSD UNY.

Setelah diberikan perlakuan (treatment) menggunakan model Group Investigation mahasiswa mulai memahami konsep dalam matematika di setiap pertemuan. Hal ini dibuktikan ketika berdiskusi secara berkelompok mahasiswa mampu menemukan rumus bangun datar yaitu persegi panjang, persegi, segitiga, layang-layang, belah ketupat, trapesium, jajargenjang, dan lingkaran. Sebelum mahasiswa menemukan rumusnya terlebih dahulu mereka menemukan sifat-sifat dari bangun tersebut.  Selain itu juga mahasiswa mampu memberi contoh-contoh bangun datar yang ada di lingkungan kelas dan lingkungan kampus dan mampu memberi contoh soal yang berkaitan dengan luas bangun datar. Tidak hanya mampu menemukan dan memberi contoh, mahasiswa juga mampu mengaplikasikan konsep dalam soal. Ketika diberikan soal yang berkaitan dengan pemecahan masalah bangun datar mahasiswa mampu menyelesaikan soal tersebut dengan tepat melalui diskusi kelompok. Mahasiswa diberikan kesempatan untuk mencari dan menggali materi melalui berbagai sumber seperti buku di perpustakaan dan juga materi di internet.  

 

Lili Riskiningtas, S.Pd

Dikdas A, Universitas Negeri Yogyakarta