Riset dan Praktik Pembelajaran di S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang

.

Pelaksanaan Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Pascasarjana Progam Studi Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Yogyakarta. Mata kuliah ini ini bertujuan mendapatkan pengalaman mengenai kegiatan mengajar maupun untuk menjadi calon dosen yang kompeten dan profesional. Mahasiswa diharapkan mampu untuk memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan sebagai seorang dosen. Selain praktik mengajar, praktikan juga melakukan riset. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua bulan dimulai dari bulan April hingga Mei 2018.

Riset dan Praktik pembelajaran dilaksanakan penulis di PGSD Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMgl). Penulis mengajar di semester VI kelas konsentrasi IPS dengan mata kuliah pengembangan materi ajar IPS. Mata kuliah ini diampu oleh Ibu Septiyati Purwandari, M.Pd. Kelas ini memiliki jumlah mahasiswa 40 mahasiswa, 9 laki-laki dan 31 oerempuan. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari observasi dan diskusi dengan dosen mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Tujuannya untuk memahami karakteristik mahasiswa dan kondisi pembelajaran di dalam kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi menunjukkan perilaku asertif pada mahasiswa UMMgl semester VI konsentrasi IPS masih perlu ditingkatkan. Hal ini ditunjukkan dengan mahasiswa yang masih memiliki kepercayaan diri yang kurang, keterampilan berkomunikasi yang rendah dengan ditunjukkannya hanya kurang dari setengah mahasiswa yang mau menyatakan pendapat, dan mahasiswa yang kurang berpartisipasi dalam kelompok dengan ditunjukkannya masih banyak mahasiswa yang berbicara dengan temannya saat dosen tengah menjelaskan atau mahasiswa lain sedang presentasi.

Metode pembelajaran yang akan diajukan untuk meningkatkan perilaku asertif mahasiswa adalah model student facilitator and explaining. Student facilitator and explaining merupakan salah satu metode dalam model pembelajaran kooperatif yang berupa mempresentasikan ide/pendapat pada rekan peserta didik lainnya, metode ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan bersosialisasi dan berpartisipasi. Setelah pelaksanaan pembelajaran student facilitator and explaining terlihat perubahan positif pada perilaku asertif mahasiswa. Masiswa nampak lebih aktif dan percaya diri dalam menegmukakan pendapat. Sementara berdasarkan hasil angket menunjukkan adanya peningkatan disetiap siklusnya. Peningkatan rata-rata skor kelas keseluruhan dari pra tindakan ke siklus I yaitu dari 58, 49% menjadi 69,11%. Sementara dari skor siklus I ke siklus II skor menjadi 70,29%.

Rifka Anisa, S.Pd

Mahasiswa Dikdas D 2017, Universitas Negeri Yogyakarta