Riset dan Praktik Pembelajaran di PGSD UNY

Riset dan Praktik Pembelajaran di PGSD UNY

Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD merupakan salah satu mata kuliah wajib untuk mahasiswa Pascasarjana prodi Pendidikan Dasar S2. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa diwajibkan untuk melakukan praktik pembelajaran di PGSD jenjang S1. Kegiatan praktik ini dilakukan sebagai sarana berlatih bagi mahasiswa Dikdas S2 Pascasarjana untuk mengimplementasikan kemampuan yang telah dipelajari yang meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selain melakukan kegiatan praktik, mahasiswa juga melakukan Riset terkait pembelajaran di kelas.
Rriset dan praktik pembelajaran dilaksanakan di UNY kampus Wates yang terletak di Jalan Mandung 6, Serut, Pengasih, Kulon Progo. Mahasiswa praktikan mengampu kelas 2E PGSD dengan subjek mata kuliah Pendidikan Matematika Kelas Awal. Mata kuliah tersebut diampu oleh Petrus Sarjiman, M.Pd. sekaligus sebagai dosen pamong. Kelas 2E memiliki mahasiswa berjumlah 42 yang terdiri dari 38 perempuan dan 6 laki-laki. Sebelum melaksanakan kegiatan riset dan praktik pembelajaran, praktikan melakukan observasi di kelas selama beberapa pertemuan. Hal ini dilakukan agar mahasiswa praktikan mengetahui karakteristik mahasiswa di kelas, situasi pembelajaran di kelas, serta dapat memahami permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, penulis menemukan masalah yaitu keaktifan mahasiswa dalam berinteraksi masih kurang. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis mengadakan riset tentang pengaruh model Cooperative Learning tipe Jigsaw III terhadap keaktifan berinteraksi kelas 2E PGSD UNY. Riset dan praktik dilaksanakan pada bulan Februari-April. Kegiatan riset dan praktik terlaksana dengan lancar, dosen pamong dan observer memberi banyak masukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Hasil riset menunjukkan bahwa ada perbedaan keaktifan berinteraksi mahasiswa kelas 2E PGSD UNY dalam pembelajaran sebelum diberikan perlakuan (treatment) dan sesudah diberikan perlakuan (treatment). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Cooperative Learning Tipe Jigsaw III berpengaruh positif terhadap keaktifan berinteraksi mahasiswa kelas 2E PGSD UNY dalam pembelajaran.
Setelah diberikan treatment menggunakan model Cooperative Learning Tipe Jigsaw III mahasiswa mulai aktif berinteraksi secara positif terkait pembelajaran di kelas. Hal ini nampak dalam kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Dalam diskusi kelompok, mahasiswa mendapat tugas untuk merumuskan bagaimana “membelajarkan” matematika untuk anak SD. Materi yang disajikan adalah bangun datar meliputi unsur-unsur yang membentuk bangun datar, macam-macam dan sifat bangun datar, keliling dan luas bangun datar. Dalam diskusi tersebut, sebagian besar mahasiswa dapat berperan aktif menyelesaikan tugas yang diberikan. Mahasiswa mampu menyusun konsep yang mudah dipahami oleh anak SD, bahkan beberapa kelompok juga merancang media yang membantu dalam kegiatan simulasi mengajar. Setelah kegiatan diskusi dilakukan, perwakilan mahasiswa mempresentasikan hasil diskusinya dalam bentuk simulasi mengajar, sedangkan mahasiswa dari kelompok lain memberikan masukan. Setiap perwakilan kelompok yang dipilih secara acak memiliki kewajiban untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

Muhammad Putra Utama, S.Pd
Dikdas A, Universitas Negeri Yogyakarta