PROBLEM BASED LEARNING MEMUNCULKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Pendidikan hendaknya mampu memberikan pelajaran yang dapat mengembangkan potensi. Potensi yang dikembangkan tidak hanya aspek kognitif saja, tetapi aspek afektif, psikomotor, dan spiritual juga diperlukan untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan nasional dalam pencapaiannya perlu adanya upaya yang menyeluruh dalam pembelajaran meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, dan sikap. Dalam pencapaiannya, ada banyak faktor yang mempengaruhi yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal berupa pendekatan belajar guru dan metode mengajar guru dalam memberikan pembelajaran. Sedangkan faktor internalnya berupa kecerdasan, minat, bakat, dan motivasi. Bahan ajar yang digunakan juga harus sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa. Dari penjelasan tersebut bahwa pendidikan sangat penting bagi manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan mutu kehidupan, harkat, dan derajat sumber daya manusia di lingkungan masyarakat. Fakta-fakta yang terjadi di lapangan berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas 6 paralel semester VI program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Magelang diperoleh informasi bahwa: kegiatan awal perkuliahan dimulai dengan berdo’a yang dipimpin salah satu mahasiswa, dengan menyuarakan do’anya. Begitupun pada akhir perkuliahan. Dari segi pakaian, mahasiswa memakai pakaian sopan selalu memakai seragam atau batik. Beberapa mahasiswa pada saat temannya presentasi asik dengan hp nya atau asik ngobrol dengan rombongannya. Celotehan mahasiswa secara serentak menunjukkan mahasiswa mempunyai tingkat kelabilan yang secara keseluruhan menunjukkan gaya belajar mahasiswa merupakan gaya belajar kinestetik. Banyak mahasiswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, hal tersebut tampak pada kegiatan diskusi materi IPS bahwa yang memahami materi hanya beberapa mahasiswa saja. Sebagian besar mahasiswa tidak aktif memberi respon baik dalam bentuk pertanyaan, pendapat, atau mengkritisi materi perkuliahan yang disampaikan dosen ataupun temannya, tetapi mahasiswa sering meledek dosennya karena dosennya masih muda dan apabila mahasiswa ditanya, jawabannya serentak. Keadaan seperti ini diakibatkan karena dalam mengajar dosen yang bersangkutan kurang variatif dalam memanfaatkan metode pembelajaran. Selain itu, mahasiswanya sendiri sudah bekerja di SD sehingga umur dan sikapnya sudah dewasa. Jadi berani menggoda dosennya sendiri. Keadaan seperti ini akan berdampak buruk pada kemajuan mahasiswa dalam proses belajar di kelas. Sehingga perlu adanya trik-trik yang dapat digunakan untuk menyelamatkan keadaan mahasiswa tersebut. Sehingga potensi yang sebenarnya dimiliki mahasiswa dapat digali lebih dalam lagi untuk kemudian dikembangkan secara maksimal. Peneliti mencoba untuk memberi solusi dalam rangka meningkatkan keteranpilan berpikir kritis mahasiswa melalui penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif dengan model problem based learning. Model problem based learning menurut Barrow merupakan pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Masalah tersebut dipertemukan pertama-tama dalam proses pembelajaran (Huda, 2013: 271). Jadi, fokusnya pada pembelajaran siswa dan bukan pada pengajaran guru. Setelah melakukan beberapa kali observasi di kelas 6 konsentrasi IPS, ada beberapa perubahan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan berfikir kritis mahasiswa. Pertama, tempat duduk mahasiswa yang pada awal klasikal biasa diubah menjadi leter U. pada awal perkuliahan hanya melakukan presentasi power point hasil konsultasi dengan dosen, diubah beberapa inovasi diantaranya pada saat perkuliahan juga menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan video yang disesuaikan dengan materi pembelajaran, serta menayangkan berita-berita yang terkait dengan materi pembelajaran untuk dianalisis dan didiskusikan oleh mahasiswa. Mahasiswa mencari berita atau permasalahan yang up to date disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari serta mencari selusi dari permasalahan tersebut. Melalui model problem based learning yang didukung dengan media pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran mampu membuat mahasiswa yang awalnya pasif menjadi aktif berpendapat dan mampu berfikir kritis untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang disajikan. Bahkan mahasiswa berinisiatif mencari permasalahan yang up to date untuk dianalisis bersama kelompoknya.

Ani Susilowati 16712251090