PRAKTIK PEMBELAJARAN DENGAN METODE BERMAIN DI KELAS 1 SD NEGERI TLACAP KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Praktik pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa Pascasarjana jurusan Pendidikan Dasar di Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik pembelajaran ini dilaksanakan sebanyak enam kali pertemuan, yakni tiga kali pertemuan dilaksanakan di kelas rendah (kelas 1, 2, dan 3) dan tiga kali pertemuan dilaksanakan di kelas tinggi (Kelas 4, 5, dan 6). Sekolah yang menjadi sasaran praktik pembelajaran merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum 2013.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tlacap merupakan Pilot Project pelaksanaan kurikulum 2013 dan Sekolah Ramah Anak. Oleh karena itu, SDN Tlacap merupakan sasaran yang tepat untuk melaksanakan kegiatan praktik pembelajaran. Sekolah ini terletak di Jalan Griya Taman Asri Dusun Tlacap Kelurahan Pandowoharjo Kecamatan Sleman Kabupaten Sleman Yogyakarta. Sekolah ini didirikan pada tanggal 1 Juli 2005 dengan status Sekolah Negeri yang terakreditasi A. Tidak hanya itu, sekolah ini terdiri dari dua belas ruang kelas, dengan setiap tingkatannya terdiri dari dua rombel.

Kurang lebih dua bulan praktik pembelajaran dilaksanakan, tepatnya dari tanggal 19 September 2016 sampai tanggal 28 November 2016. Selama praktik, terdapat beberapa pengalaman mengajar yang menyenangkan dan cukup memberikan pembelajaran, terutama dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Salah satu pengalaman mengajar yang cukup menyenangkan dan memberikan pengalaman yang begitu berharga ialah praktik pembelajaran yang dilaksanakan di kelas satu. Hasil observasi menunjukkan, anak-anak kelas satu cenderung sangat suka bermain dan senang bergerak. Praktikan pun mencari cara bagaimana memfasilitasi anak-anak kelas satu yang memiliki karakteristik tersebut, karena jika anak-anak tersebut diajak menulis, membaca, dan berhitung dengan hanya duduk di kursi, tentunya itu akan kurang efektif.

Dari masalah yang di atas, praktikan mencoba mempraktikan pembelajaran dengan mengajak mereka bernyanyi dan bermain kosakata. Anak-anak kelas satu senang bernyanyi, bahkan mereka terlihat antusias ketika ditugaskan untuk menyanyikan sebuah lagu di depan kelas. Pada saat permainan kosakata, praktikan menggunakan media karton warna warni agar lebih menarik yang bertuliskan kata-kata yang sudah dipotong, yang nantinya oleh anak-anak akan disusun menjadi sebuah kalimat dengan ditempel di papan tulis. Sebelum anak-anak menyusun potongan-potongan kata tersebut menjadi sebuah kalimat, terlebih dahulu dibagi menjadi empat kelompok, dan setiap kelompok berlomba bekerjasama menyusun potongan-potongan kata itu menjadi sebuah kalimat. Kelompok yang bisa menyelesaikan paling awal, akan mendapatkan skor tertinggi.

Metode bermain ini sangat sederhana tapi cukup membuat anak-anak kelas satu memahami materi menyusun kalimat dari beberapa potongan kata sehingga menjadi sebuah kalimat sederhana yang utuh. Anak-anak pun tetap bermain dan bergerak, tanpa sadar jika mereka sedang belajar menyusun kalimat. Namun, metode bermain ini, tetap saja ada kekurangannya. Masih ada beberapa anak-anak yang kurang semangat ketika pembelajaran berlangsung, dan untuk mengetahui penyebabnya praktikan melakukan refleksi dengan guru pamong. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang cukup penting, karena dari sini bisa diketahui hal-hal apa yang kurang dan harus diperbaiki.