Perkuliahan menjadi Challenging dengan Problem Solving

Tampak ada berbeda dari biasanya dalam proses pembelajaran mahasiswa semester 4 PGSD Kampus 2 UNY. Pasalnya, pada semester genap tahun ajaran 2016-2017 ini, perkuliahan dibersamai oleh mahasiswa pascasarjana program studi pendidikan dasar Universitas Negeri Yogyakarta.

Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa pascasarjana sebagai dosen menggunakan pendekatan Problem solving dalam mata kuliah Matematika Tingkat Lanjut. Pendekatan ini diambil dikarenakan mahasiswa khususnya calon guru SD harus mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir kritisnya. Kemampuan ini diperlukan untuk menyelesaikan setiap permasalahan baik itu di kelas, sekolah maupun di masyarakat. Kita sadar bahwa manusia pada hakikatnya tidak dapat lepas dari masalah sehingga manusia akan berusaha untuk menyelesaikannya. Untuk itu pembelajaran di perguruan tinggi harus dapat memberikan stimulus agar para mahasiswa dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir kritisnya.

Pendekatan problem solving merupakan pendekatan pembelajaran matematika yang berbasis penyelesaian masalah. Mahasiswa menggunakan pengetahuan mereka untuk menyelesaikan suatu masalah berupa masalah kehidupan sehari-hari, kontekstual, yang berkaitan dengan matematika melalui bantuan dosen sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru mereka sendiri tentang matematika.

Langkah-langkah pembelajaran yakni mahasiswa diberikan soal masalah matematis yang diberikan dosen. Kemudian mahasiswa berusaha memahami masalah tersebut. Mereka mencoba untuk merencanakan strategi-strategi untuk menyelesaikan persoalan. Kemudian menuangkan strategi mereka pada masalah yang disediakan. Terakhir, mahasiswa  merefleksi “apakah jawaban saya sudah tepat dan dapat diaplikasikan secara umum?” “apakah ada solusi lain yang lebih efektif?”

Melalui pendekatan problem solving ini, diharapkan mahasiswa mampu mengoptimalkan kemampuan berpikir kritisnya. Selain itu, mahasiswa juga dapat membuat soal-soal berbasis pemecahan masalah untuk diterapkan siswa sekolah dasar. Karena kita tahu bahwa tipe-tipe soal berbasis masalah masing jarang dijumpai di sekolah dasar.

“kami sangat tertantang dengan masalah-masalah matematika yang ditawarkan oleh dosen, walaupun awalnya terasa sedikit susah, kemudian kami mulai terbiasa”, ucap Redita mahasiswa 4B.

Program ini diselenggarakan dalam rangka membekali pengalaman mengajar bagi mahasiswa pascasarjana melalui mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran di PGSD. Mata Kuliah ini merupakan matakuliah mahasiswa Program Pendidikan Dasar Program Pascasarjana UNY yang mana dalam praktiknya bekerjasama dengan program S1 PGSD/PGMI Universitas-universitas lainnya. Masing-masing praktikan menggunakan model/ pendekatan berbeda sesuai dengan Learners’ Diversity (keberagaman gaya belajar) mahasiswa dan fokus permasalahan/kemampuan yang ingin dioptimalkan.

(Habib Nur R./ 16712251015)