PERJALANAN STUDY TOUR PASUKAN DIKDAS P2TK TAHUN ANGKATAN 2015 BERKUNJUNG KE SEKOLAH INDONESIA SINGAPURA (SIS)

KUNJUNGAN DIKDAS 2015 KE SINGAPURA

Mahasiswa Dikdas P2TK tahun angkatan 2015 memiliki keinginan untuk berkunjung ke Sekolah Dasar (SD) yang ada di  Singapura, yaitu sebuah negera maju yang terkenal dengan patung singa dan kedisiplinannya. Hal ini dilakukan untuk melihat dan mengambil hal-hal positif yang mungkin didapatkan dari sekolah tersebut. Rencana keberangkatan dan kunjungan berlangsung dari tanggal 10-12 April 2016. Keinginan dan impian tersebut dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak. Hari yang dinantikan akhirnya datang, tanggal  10 April 2016 kami berkumpul di Bandara Adisujipto, Yogyakarta pada pukul 06.00 WIB untuk bersiap menuju ke Singapura atau Negeri Singa dan  Negeri Seribu Satu Larangan. Kami berangkat dari Yogyakarta pukul 07.45 WIB dan tiba di Singapura pada pukul 09.15 waktu setempat. Berbagai kejadian dirasakan oleh beberapa mahasiswa saat menaiki pesawat. Ada beberapa teman yang baru pertama kali naik burung besi tersebut. Akan tetapi, hal ini tidak menyurutkan langkah untuk belajar demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Setelah tiba di Changi International Airport, kami berbegas menuju bagian imigrasi untuk pengecekan data kependududkan. Dari 15 mahasiswa, ada tiga orang yang diperiksa sebagai perwakilan rombongan. Setelah menunggu beberapa saat, teman-teman yang diperiksa akhirnya dilepaskan dengan syarat sebagai jaminan apabila rombongan melakukan hal-hal yang melanggar aturan di Singapura.

Di Bandara Changi, kami mencoba merasakan air minum yang bersasal dari keran. Rasa dari air tersebut begitu mneyegarkan dan hampir sama dengan air minum kemasan botol seperti di Indonesia. Setelah itu, pasukan mahasiswa S2 Dikdas P2TK bergerak menuju ke loket pembelian tiket alat transportasi untuk mendapatkan kartu transportasi pintar (Tourist Pass). Kartu ini dapat digunakan untuk menaiki berbagai kendaraan umum, yaitu bus umum dan MRT (Mass Rapid Transit) dapat diartikan dengan Angkutan massal yang cepat dan terpadu. Rombongan merasakan capek dan kelelahan sehingga kami berniat menuju ke hostel (semacam tempat penginapan bersama) yang berada di  dekata stasiun Kallang atau tepatnya di jalan Geylang (geylang road). Setelah sampai di hostel, kami segera check in. Hari pertama di negeri tetangga yaitu hari minggu kami gunakan untuk menjelajahi berbagai destinasi tempat rekreasi, budaya, dan belanja. Berbagai aturan tertulis dan terpampang jelas mulai dari larangan untuk tidak merokok di tempat umum hingga larangan makan dan minum di dalam MRT. Tidak hanya itu, larangan yang dituliskan bersamaan dengan jumlah denda yang harus dibayarkan apabila kita melanggar aturan tersebut.

Pada hari Senin, tanggal 11 April 2016 kami bersiap-siap untuk berkunjung ke sekolah yang akan kami tuju, yaitu Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Sebelum berangkat, kami mendapatkan jatah untuk makan pagi (breakfast) di hostel. Setelah semua pasukan dari UNY selesi makan pagi maka kami bergegas menuju ke SIS. Jalur perjalanan menuju SIS tidak bisa dijangkau dengan hanya MRT saja. Tetapi perjalanannya diawali dari stasiun Kallang menuju Stasiun Bedog  dan  harus dilanjutkan dengan angkutan umum lain, yaitu bus umum jalur 16. Pada pukul 12.50 waktu setempat kami sampai di Jalan Siglap (Siglap Road) kami turun di halte bus. Kebetulan kami bertemu dengan salah satu orang tua/wali murid yang yang memiliki anak yang bersekolah di SIS. Orang tua tersebut berbaik hati mengantarkan kami sampai ke SIS. Papan nama dengan bangunan yang cukup megah menyambut kami. Kami dengan langkah yang mantap dan keyakinan yang tinggi menuju ke sekolah tersebut. Saat memasuki gerbang dengan sigap dosen pembimbing kali yang bernama Dr. Ali Mustadi  berusaha mencari informasi dengan bertanya pada satpam (security) yang bertugas  di SIS.  Sedikit pembicaaraan yang kami dengar yang dilakukan dengan  percakapan bahasa inggris tingkat tinggi terdenegan ramah memandu kami menuju  sekolah tersebut.

Saat memasuki  lingkungan di SIS terlihat lingkungan yang bersih dan tertata rapi dengan berbagai papan petunjuk dan kata-kata positif yang banyak terdapat di lingkungan sekolah itu. Hal yang membuat hati berdebar saat melihat bendera sang saka Merah putioh yang berkibar di halaman dan di dalam ruangan (Hall) di SIS. Kerinduan dan rasa cinta kami kepada tanah air Indonesia semakin tertanam dengan kuat. Segala bentuk keindahan dan kemakmuran yang ditunjukkan di negeri seberang tidak membuat rasa cinta tanah air dan rasa sykur kami atas negara Indonesia tidak pernah luntur sedikitpun. Rombongan selanjutnya menuju ruang pertemuan guru dan pegawai di SIS dengan disambut oleh beberapa perwakilan dari pihak sekolah. Raungan  yang cukup besar dan memadai   terlihat dengan keelokan, kebersihan, dan kerapian disertai dengan tatanan yang menarik untuk kita ambil serta dapat kita terapkan di tempat pengabdian kami yaitu di sekolah tempat kami bertugas. Kami duduk disebuah ruangan dengan meja panjang bersama perwakilan dari SIS. Juru bicara diwakili oleh guru agama yang bernama bapak Andri Fanthosa dengan sambutan yang disampaikan oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan pra sarana yang bernama Bapak  Saprudin. Hal ini dikarenakan kepala sekolah, yaitu Bapak Agus Priyanto sedang mengikuti seminar di Jakarta, Indonesia. Suasana hangat dan ramah dari tuan rumah SIS begitu terasa karena sebgian besar guru dan pegawai yang mengabdi di SIS merupakan orang-orang terpilih dari Indonesia. Informasi awal yang disampaikan adalah ucapan terima kasih atas kesediaan menerima kunjungan rombongan dari UNY ke SIS. Hal lain selanjutnya berupa informasi dari SIS dengan menjelaskan profil sekilas sekolah tersebut. Berbagai informasi dan tanya jawab berlangsung dengan baik dan lancar. Dari berbagai informasi kami mencatat beberapa hal mengenai SIS. Sekolah Indonesia Singapura terletak di jalan 20A, Siglap Road, Singapore 455859 berdiri diatas tanah seluas 8054 m2 berbentuk huruf L. SIS memiliki  dengan web sekolah dengan alamat websitenya, yaitu : http://sekolahindonesia.sg. Sekolah Indonesia Singapura (SIS) didirikan pada tanggal 20 Mei 1969, merupakan satu-satunya wadah penyelenggara pendidikan nasional Indonesia di Singapura. Pada tahun 1969, dibuka dengan program pendidikan Taman Kanak-Kanak ( TK ) sebagai kelas permulaan dengan lama pendidikan selama 2 tahun. Pada tahun 1970 dibuka program kurikulum untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar ( SD ) dengan lama pendidikan selama  6 tahun. Pada tahun 1971 dibuka program kurikulum untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dengan lama pendidikan selama 3 tahun. Pada tahun 1974 dibuka program kurikulum untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas ( SMA ) dengan lama pendidikan selama 3 tahun.

Sekolah Indonesia Singapura (SIS) menyiapkan pendidikan untuk anak-anak warga negara indonesia yang berada di Singapura. SIS berfungsi sebagai payung untuk membangun dan mengembangkan rasa nasionalisme indonesia, memperkokoh rasa persatuan dan kepribadian Indonesia dan turut berpartisipasi dalam memperkenalkan dan menyebarluaskan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat Singapura khususnya, dan masyarakat internasional yang berada di Singapura. Pembangunan S.I.S dilakukan dan didirikan  dari, oleh, dan untuk anak bangsa Indonesia. SIS merupakan suatu komplek institusi pendidikan dengan gedung yang cukup megah. Kemegahannya dilengkapi lagi dengan peralatan yang cukup memadai sebagai syarat sebuah sekolah modern. Visi Sekolah adalah Unggul dalam Prestasi, Pelopor dalam Pengembangan Budaya dan Teknologi, Teladan dalam bersikap dan bertindak, untuk terwujudnya Sekolah Indonesia Singapura Yang Berwawasan Global dan Lingkungan. Personil Pendidik dan Tenaga  Kependidikan di Sekolah Indonesia Singapura terdiri dari pegawai tetap dan tidak tetap sebanyak 21 orang. Jumlah pegawai tetap sebanyak 14 orang dan tidak tetap sebanyak 7 orang dengan mengampu dan mengatasi berbagai keperluan dan masalah untuk semua jenjang dari SD sampai SMA. Tidak terbayang banyaknya pekerjaan yang diampu oleh bperonil tersebut. Acungan jempol dan penghargaan patut kita  berikan kepada mereka. Harapan untuk meniru sikap positif dan semangat untuk kami terapkan di Indonesia.

Informasi lain yang kita dapatkan bahwa Sekolah Indonesia Singapura merupakan pelaksana kurikulum standar nasional pendidikan (SNP), berupa kurukulm KTSP + X. SIS belum menerapkan kurikum 2013 dikarena kebijakan pemerintah Indoneisa yang mengeluarkan peraturan untuk kembali pada kurikulum KTSP apabila sekolah tersebut baru menerapkan kurikulum 2013 dan SIS baru menerapkan kurikulm 2013 hanya dalam 1 semster sehingga mereka kembali menggunakan kurikulm KTSP + X. Pengembangan Kurikulum ini terdiri dari standar nasional pendidikan yang diperkaya, diperkuat, diperluas, dan diperdalam dengan mengadopsi kurikulum dari negara maju di bidang pendidikan. Adopsi ini berupa isi, SKL, metode, proses dan penilaiannya. Jadi Sekolah Indonesia Singapura (SIS) merupakan sekolah dengan standar yang lebih tinggi di segala aspek yang lebih menekankan pada aspek intensitas dan kualitas layanan pendidikan secara efektif, profesional, dan khas guna mencapai keunggulan di forum internasional. SIS memiliki tata tertib sekolah yang dibuat untuk membangun kedisiplinan warga sekolah. Salah satu tata tertib dengan cita rasa Indonesia yang masih kental adalah dalam penggunaan seragam sekolah berupa batik yang digunakan pada hari rabu.

SIS memiliki berbagai kegiatan pengembangan diri  yang meliputi dua komponen meliputi pelayanan konseling dan ekstrakurikuler. Untuk kegiatan ekstrakurikuler ketentuan pelaksanaannya adalah minggu pertama berupa kegiatan pramuka dan minggu berikutnyaa merupakan ekstra pilihan sesuai dengan minat dan bakat siswa SIS.  Pertemuan  berlangsung mengasyikkan dan tak terasa waktu telah menujukkan pukul 15.30. Kami sebenarnya berkeinginan untuk melihat proses pembelajaran namu waktu tidak mengijinkan kami untuk berlama-lama di sekolah tersebut. Kami hanya melihat bsuasana ruangan kelas di sekolah tersebut. Di dalam kelas terlihat begitu rapi dengan berbagai fasilitas berupa sarana dan prasarana pebndukiung pendidikan yang langkap dan memadai. Selanjutnya kami berfoto bersama di depan gedung SIS. Dengan cekatan, forografer rombongan dan sekolah mengambil gambar kami bersama seluruh personil PTK di SIS tersebut. Selanjutnya, kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan. Kami bergegas menuju halte bus jalur 16 lalu ke Stasiun Bedog untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat penginapan kami.

Akhirnya petualangan  Pasukan Dikdas di negera Singapura berakhir. Hari selasa,  12 April 2016 setelah check out  dan sarapan pagi pukul 09.00 waktu setempat kami bebegas menuju Changi International Airport. Kami menembus kepadatan dan kesibukan warga Singapura. Setelah sampai kami kembali ke tempat tourist pass untuk mengembalikan kartu pintar tersebut dan diganti dengan deposit senilai 10 dollar singapura/kartu. Penerbangan kami berjalan lancar dan baik dan tiba pada pukul 12.30 di Bandara Adisujipto Selanjutnya kami berkumpul dan berpamitan menuju temapt tinggal masing-masing. Puji sykur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas kelancaran yang diberikan. Perjalanan yang cukup singkat dengan pelajaran dan pengalaman yang begiru banyak untuk dapat diterapkan demi perbaikan kulitas pendidikan di Indonesia.

 

Tags: