PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS TINGGI DI KELAS 3E UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

Pada semester 3 ini, mahasiswa Pendidikan Dasar angkatan 2014 mendapatkan mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD. Mata kuliah tersebut mengharuskan mahasiswa akademisi melakukan penelitian dan praktik mengajar di universitas. Mata kuliah tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa Pendidikan Dasar dan memberikan pengalaman belajar untuk mengajar mahasiswa Strata 1.

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) merupakan salah satu universitas yang membuka jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Penulis melakukan riset dan praktik pembelajaran di kampus tersebut selama kurang lebih empat bulan. Setelah melakukan observasi, Penulis memutuskan melakukan penelitian di kelas 3E karena secara akademik, hasil belajar mahasiswa di kelas tersebut pada mata kuliah Matematika Kelas Tinggi masih rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar di kelas tersebut, Penulis menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw.

Praktik pembelajaran di kelas 3E dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Desember 2015.  Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian berjumlah 45 mahasiswa. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus tindakan. Hasil belajar pada penelitian ini diukur menggunakan tes tertulis.

Pada siklus I, penulis membimbing mahasiswa untuk berkumpul dengan kelompok ahli. Kemudian mahasiswa mengeksplorasi pemahamannya menggunakan video pembelajaran, LKM, dan browsing internet. Mahasiswa menyampaikan hasil diskusi dan eksplorasinya di kelompok asal secara bergantian. Berdasarkan tes hasil belajar siklus I, kegiatan tersebut memberikan hasil berupa sebesar 25 (56%) mahasiswa berada pada kategori tuntas dan 20 (44%)  mahasiswa pada kategori tidak tuntas. Hasil tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan sehingga dilaksanakan siklus II dengan beberapa perbaikan.

Pada siklus II perbaikan yang dilakukan berupa: 1) memberikan umpan balik kepada setiap mahasiswa, 2) memberikan nomor punggung untuk setiap mahasiswa agar tidak terlalu lama dalam membagi dan pergantian kelompok, 3) Penulis membuat kelompok dari awal dengan bimbingan dosen untuk membuat kelompok yang heterogen baik dari segi kemampuan atau kecerdasan maupun gender, serta 4) kelompok dibuat menjadi lebih banyak agar dalam satu kelompok hanya ada 3-4 mahasiswa..

Hasil belajar matematika semakin meningkat setelah diterapkan langkah-langkah perbaikan Jigsaw seperti pada tindakan siklus II. Hal ini ditunjukkan dengan hasil tes siklus II, sebanyak 36 mahasiswa (80%) berada pada kategori tuntas dan 9 mahasiswa (20%) berada pada kategori tidak tuntas. Hasil yang diperoleh pada siklus II telah mencapai kriteria keberhasilan sehingga tindakan dihentikan pada siklus tersebut.

 

Ani Handayani-14712251047