Pengintegrasian Antar Mata Pelajaran Adalah Kunci Pembelajaran yang Bermakna

.Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal maupun informal yang terbagi atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Program Pasca Sarjana UNY sebagai lembaga yang mencetak tenaga kependidikan menjalin kerjasama dengan berbagai universitas maupun sekolah untuk dapat meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik.

Dalam rangka peningkatan kualitas dan profesionalisme tenaga pendidik, maka dibutuhkan suatu kompetensi yang dapat dirasakan manfaatnya bagi pengembangan diri mahasiswa. Mata kuliah Praktik Pembelajaran SD merupakan salah satu mata kuliah program studi Pendidikan Dasar (Dikdas) PPS UNY yang ditujukan agar mahasiswa dapat mengimplementasikan secara langsung teori pembelajaran yang didapatkan selama perkuliahan dan membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pembelajaran di Sekolah Dasar.

Praktik pembelajaran memberikan banyak pengalaman bagi mahasiswa. Hal ini berkaitan dengan tugas guru dalam proses pembelajaran di kelas, yang dapat memainkan peran penting terutama dalam membantu siswa untuk lebih berkompeten, baik itu mengarah pada ranah pengetahuan, sikap, maupun keterampilan pada diri sisiwa. Oleh karena itu untuk mewujudkan hakikat pendidikan yang sesungguhnya, sebagai calon guru dituntut untuk menguasai beberapa kompetensi dengan mengimplementasikan pengalaman langsung di lapangan melalui praktik pembelajaran di sekolah dasar.  Salah satu sekolah yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan praktik pembelajaran adalah SD Muhammadiyah Condongcatur, yang terletak di Jl. Perumnas Ring Road Utara, Gorongan, Condongcatur, Depok, Sleman, D.I Yogyakarta (sebelah barat UPN).

Pemilihan SD Muhammadiyah Condongcatur bukan tanpa alasan, yaitu dikarenakan SD tersebut sudah mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya. Pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan secara ber-kelompok, yang terdiri dari 3 mahasiswa. Masing-masing mahasiswa melaksana-kan praktik mengajar sebanayak 4 kali pertemuan dengan subjek kelas yang berbeda-beda yaitu kelas II, III, IV, dan V.

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap mahasiswa praktikkan untuk mengenali keadaan lingkungan yang akan digunakan sebagai tempat selama praktik pembelajaran. Proses observasi tersebut sangat membantu untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan dirasa tepat. Observasi dilakukan secara langsung dengan meninjau proses pembelajaran di masing-masing perwakilan tingkatan kelas. Selanjutnya untuk memperkuat hasil dari observasi, khususnya dalam aktivitas pembelajaran di kelas maka dilaksanakan kegiatan wawancara dengan guru.

Setelah kegiatan observasi dirasa cukup, selanjutnya adalah praktik mengajar pada masing-masing kelas yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan jadwal. Praktik mengajar dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan mulai dari tanggal 27 Oktober s.d 17 November 2015 dengan terlebih dahulu mengembang-kan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, media, serta evaluasi yang sebelumnya harus dikonsultasikan dengan guru pamong serta guru kelas. 

Pemilihan model, metode, serta media pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Konsep pembelajaran tematik integratif menjadi salah satu kunci yang harus diperhatikan oleh praktikkan. Pengintegrasian antar mata pelajaran menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran tematik integratif disamping aktivitas belajar siswa dengan pendekatan saintifik. Pengintegrasian antar mata pelajaran disatukan pada sebuah tema besar. Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran dengan memadukan beberapa muatan pelajaran sekaligus. Contoh implementasinya terdapat pada pelaksanaan praktik di kelas III A. Adapun tema yang diajarkan adalah tema 3 (perubahan di alam), sub tema 3 (perubahan musim), pembelajaran 4 dengan muatan pelajaran adalah Bahasa Indonesia, PKn, dan PJOK. Contextual teaching and learning adalah model pembelajaran yang dipilih untuk diterapkan. Ini berdasarkan karena konsep materi yang akan diajarkan sangat dekat pada kehidupan di sekitar siswa.

Ada nuansa yang berbeda ketika praktikkan mengajar di kelas III A. Ini adalah kali kedua bagi praktikkan membaur dalam keceriaan bersama dengan seluruh siswa. Selama pembelajaran siswa terlihat sangat aktif mengikuti pembelajaran baik secara klasikal maupun kelompok. Pembelajaran dimulai dengan kegiatan apersepsi menyanyikan lagu “tik-tik bunyi hujan” dengan diiringi gerakan sederhana. Lagu tersebut dipilih karena sesuai dengan materi yang akan diajarkan, salah satunya adalah peristiwa hujan. Selanjutnya dari lagu tersebut siswa belajar untuk memaknai.

Media yang digunakan selanjutnya adalah cerita bergambar berisi percakapan di waktu luang yang dilakukan antara ayah dan anak pada saat turun hujan. Dari cerita bergambar, siswa menanggapi pesan sederhana yang sebelumnya didahului dengan kegiatan mengamati dan menalar. Pesan tersebut syarat akan nilai yaitu contoh sikap yang baik sebagai wujud rasa syukur manusia akan turunnya hujan, “mensyukuri bukan mengeluh”, kalimat tersebut ditegaskan oleh praktikkan kepada siswa. Dari penjelasan itu, kemudian siswa digiring untuk memahami makna dari sila pertama Pancasila. Aktivitas belajar tersebut merupakan salah satu contoh pengintegrasian muatan materi pada pelajaran Bahasa Indonesia (teks laporan informatif perubahan iklim dan cuaca pada musim hujan) dan muatan materi pada pelajaran PJOK (contoh kegiatan pengisian waktu luang di rumah) ke muatan materi pada pelajaran PKn (perilaku pengamalan sila pertama Pancasila).

Dari aktivitas tersebut, selanjutnya siswa diarahkan untuk mengikuti permainan puzzle. Permainan puzzle merupakan aktivitas belajar yang menekankan kegiatan berpikir dan keaktifan siswa. Jika siswa berhasil menyusun potongan puzzle dengan benar maka akan diberikan beberapa pertanyaan terkait dengan susunan gambar yang terbentuk. Masing-masing pertanyaan yang diberikan diintegrasikan dengan muatan materi pelajaran lainnya. Tujuannya adalah mengeksplorasi pengetahuan siswa agar tercipta pembelajaran yang bermakna.  

Awal Nur Kholifatur Rosyidah (Dikdas- Konsentrasi Praktisi)