Penggunaan Model Cooperatif Learning tipe Jigsaw meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata kuliah Pendidikan IPS terpadu SD pada Mahasiswa S1 PGSD UST.

.   Progam Studi Pendidikan Dasar  S2 Pascasarjana UNY telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa semester 3 untuk dapat menerima mata kuliah  Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD. Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa di semester 3 dapat menjalankan praktik mengajar di perguruan tinggi bagi konsentrasi akademisi dan praktik mengajar di sekolah dasar bagi konsentrasi praktisi. Salah satu mahasiswa yang mendapatkan kesempatan mengajar di perguruan tinggi adalah Chindra Triwulan Dhany, S.Pd.

        Perguruan tinggi yang diperoleh untuk praktik mengajar adalah Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) khususnya pada program studi PGSD. Mahasiswa Pascasarjana UNY disambut baik oleh pihak UST karena besar harapan agar mahasiswa calon dosen dapat mengetahui bagaimana kondisi di dalam perkuliahan sehingga dapat mendapat masukan dalam perbaikan khususnya pada proses pembelajaran.

       Riset ini di awali dengan observasi kelas untuk mengetahui permasalahan awal yang terjadi pada mahasiswa kelas 3i Mata Kuliah Pendidikan IPS Terpadu SD. Masalah nyata yang terjadi adalah banyaknya mahasiswa yang kurang termotivasi pada saat proses pembelajaran. Hal ini menantang praktikan untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Dengan diskusi bersama dosen pamong yaitu ibu Heri Maria, M.Pd digunakanlah model pembelajaran yang sudah tidak asing lagi bagi dunia pendidikan yaitu Cooperatif Learning tipe Jigsaw.

        Maka praktik pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw. Model pembelajaran Jigsaw ini digunakan selama 6 kali pertemuan dalam 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I persentase mahasiswa yang memperoleh motivasi berkategori sedang  adalah 4%, 11% mahasiswa berkategori sangat tinggi dan 85% mahasiswa berkategori tinggi. Pada siklus II motivasi belajar mengalami peningkatan kategori sangat tinggi menjadi 17 % mahasiswa sedangkan motivasi tinggi 82 % dan motivasi berkategori sedang tidak ada. Hasil ini dirasa sangat memuaskan karena naiknya peningkatan motivasi mahasiswa.

        Sedangkan pada hasil belajar aspek kognitif dapat dilihat dari naiknya nilai rata-rata kelas dari hasil post test pasca tindakan tiap siklus. Nilai rata-rata pra tindakan adalah 69,02 kemudian pada siklus I mendapatkan skor 81,41 dan pada siklus II mendapat skor 86,73. Hasil belajar aspek  kognitif pada penelitian ini dirasa sudah cukup memuaskan karena indikator keberhasilan  motivasi belajar adalah sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah mahasiswa memiliki motivasi belajar berkategori minimal tinggi dan pada aspek kognitif sekurang-kurangnya 80% dari jumlah mahasiswa mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan dosen yaitu 80, maka penelitian ini tercapai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Cooperatif Learning tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pendidikan IPS Terpadu SD.  Terimakasih Chindra Triwulan Dhany, S.Pd