PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB MAHASISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SEMESTER 1 DI UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

Mata Kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran di PGSD merupakan salah satu mata kuliah yang dilaksanakan pada semester 3 Prodi Pendidikan Dasar (Dikdas) Universitas Negeri Yogyakarta. Mata kuliah ini terdiri dari teori dan praktik. Artinya, selain mahasiswa diberikan materi pembelajaran, pada mata kuliah ini juga terdapat praktik yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa. Lokasi yang dijadikan tempat pelaksanaan praktik adalah sebuah Perguruan Tinggi/Universitas dengan waktu yang diberikan kepada setiap mahasiswa antara 5 sampai 6 kali pertemuan. Tujuan dari mata kuliah ini adalah memberikan kesempatan dan sekaligus pengalaman kepada mahasiswa Pendidikan Dasar UNY sehingga mahasiswa mampu mempersiapkan diri sebelum terjun kedunia kerja yang nyata.

Berkenaan dengan pelaksanaan Riset dan Praktik Pembelajaran di PGSD, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) merupakan salah satu Universitas di Yogyakarta yang telah menjalin mitra dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Hampir setiap tahunnya kampus UST menerima mahasiswa praktikan dari UNY. Seperti halnya tahun 2016 UST menerima delapan mahasiswa Prodi Pendidikan Dasar UNY untuk melakukan praktik pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Dari delapan mahasiswa yang melakukan praktik tersebut, semuanya mengambil konsentrasi akademisi yang terdiri dari konsentrasi Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PKn, dan Matematika.

Salah satu riset yang dilaksanakan, yaitu dengan judul "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Mahasiswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester 1 di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa". Alasan menerapkan model ini, yaitu berpijak dari hasil temuan awal tentang diversity mahasiswa UST khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang masih kurang aktif dan masih rendahnya tanggung jawab mahasiswa. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran berlangsung, dimana sebagian besar mahasiswa bersikap kurang peduli terhadap tugas yang diberikan kelompoknya dan kebanyakan dari mereka hanya mengandalkan salah satu temannya yang dianggap lebih mengerti untuk mengerjakan. Permasalahan lainnya, ketika pembelajaran berlangsung masih banyak mahasiswa yang kurang memperhatikan materi yang disampaikan dosen. Seperti halnya, masih banyak mahasiswa yang sibuk ngobrol, memutar-mutarkan alat tulisnya, memainkan HP, menggoyang-goyangkan bangku teman yang ada didepannya, menyoraki teman yang datang terlambat, dan jail kepada temannya menggunakan pensilnya.

Atas dasar itulah kiranya perlu penerapan model pembelajaran yang dapat membuat mahasiswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Dimana terdapat beberapa kelebihan dalam model jigsaw yang kiranya dapat menigkatkan tanggung jawab mahasiwa, diantaranya: setiap mahasiswa diberikan tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk menguasai satu materi yang didapatnya di kelompok ahli. Kemudian, setiap anggota kelompok ahli tersebut bertanggung jawab untuk memberikan penjelasan kembali tentang materi yang dipelajarinya dikelompok ahli kepada teman-temannya di kelompok asal.

Hasil riset yang dilakukan di UNiversitas Sarjanawiyata Tamansiswa dapat disimpulkan  bahwa, pada siklus 1 belum didapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini disebabkan pembagian kelompok yang tidak seimbang sehingga proses diskusi kurang berjalan dengan baik. Pembelajaran pada siklus II tanggung jawab mahasiswa dapat tercapai dengan baik, yaitu mahasiswa yang aktif dapat membantu mahasiswa yang pasif sehingga termotivasi untuk lebih tanggung jawab. Berdasarkan hasil tersebut terkait tanggung jawab mahasiswa dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Mahasiswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Semester 1 di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa telah mencapai kategori baik, (2) Gambaran tanggung jawab mahasiswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif Jigsaw mengalami peningkatan dari tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi selama proses pembelajaran dan tes yang dilakukan diakhir pembelajaran tanggung jawab mahasiswa meningkat. Seperti tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kelompok, tanggung jawab dalam menjelaskan materi kepada temannya, dan tanggung jawab dalam mempresentasikan hasil kerjanya, (3) Setiap mahasiswa mampu menjelaskan sub materi yang didapatkannya selama dikelompok ahli, (4) Mahasiswa mampu menjawab dengan baik dari tes yang diberikan, (5) Selama proses pembelajaran berlangsung, kualitas pada tiap siklus mengalami peningkatan secara bertahap dan pada akhirnya tanggung jawab mahasiswa dalam proses pembelajaran meningkat.

Udin Sanudin, 15712251047