PENERAPAN KONSEP PEMBELAJARAN BERMAKNA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DI SDN BANYUBENING 1, GUNUNGKIDUL

Foto-foto Kegiatan Praktik

Praktik pembelajaran SD merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa S2 Dikdas UNY, tidak terkecuali bagi mahasiswa kelas P2TK. Mata kuliah yang diampu oleh bapak Dr. Ali Mustadi, M. Pd ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa menjadi lulusan-lulusan yang handal dan profesional. Memiliki kepekaan dan respon yang cepat dalam hal mengatasi masalah di kelas, merupakan hal yang wajib dimiliki oleh seorang guru. Hal tersebut oleh beliau dilatihkan kepada para mahasiswa melalui kegiatan praktik mengajar.

SDN Banyubening 1 yang berada di selatan Goa Pindul ini, menjadi tempat kegiatan praktik pembelajaran yang dilaksanakan mulai tanggal 19 Oktober s.d tanggal 13 November 2015. SD yang dikepalai oleh Bapak Ngatija, S. Pd ini merupakan salah satu sekolah pilot project yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan kurikulum 2013. Kelas yang menjadi sasaran praktik adalah kelas 3 sebagai kelas bawah dan kelas 4 sebagai kelas atas.

Observasi awal di kelas 3 menunjukkan bahwa kerjasama antar siswa dalam kelas tersebut tidak tampak sama sekali, karena itu guru praktik merancang sebuah skenario pembelajaran yang mengarahkan agar siswa mau dan mampu untuk bekerjasama dalam kelompok. Hasil praktik menunjukkan bahwa siswa-siswa kelas 3 SDN Banyubening 1 bisa bekerja dalam kelompok, mereka mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dalam bentuk LKS bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Bahkan terlihat bahwa anak yang dianggap lemah dalam hal mengingat, justru mampu mengajari teman-temannya pelajaran berhitung.

Sedangkan di kelas 4, hasil observasi awal menunjukkan bahwa anak-anak terlihat tegang pada saat mengikuti pelajaran, meskipun pada kenyataannya mereka tetap melaksanakan apa yang diperintahkan oleh gurunya. Dalam hal ini guru praktik membuat skenario pembelajaran yang membangkitkan antusiasme dan rasa ingin tahu siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dan di kelas 4, dengan skenario yang dirancang menunjukkan antusias siswa serta rasa ingin tahu mereka jelas terlihat.

Berdasarkan hasil praktek yang telah dilakukan, diketahui bahwa pembelajaran bermakna dapat dilakukan dengan kegiatan belajar yang menyenangkan, yang tidak membuat siswa tertekan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi. Hal tersebut dapat diketahui dari keceriaan anka-anak pada saat mengikuti pembelajaran, serta nilai test tertulis yang cukup baik. Kegiatan praktik ini merupakan pengalaman berharga yang didapatkan oleh mahasiswa P2TK sebelum kembali ke satuan tugas masing-masing. Refleksi yang dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan, melatih mahasiswa untuk lebih cepat merespon sebuah masalah dan menemukan jalan keluar berupa ide-ide baru untuk merancang sebuah skenario pembelajaran yang menarik. (Dini, P2TK)