Pembelajaran One Day, One Song, One Game di SD Negeri Lempuyangwangi

Pembelajaran One Day, One Song, One Game

Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan bersenang-senang. Mungkin itulah kalimat yang tepat untuk menggambarkan bagaimana suasana yang semestinya terjadi di masa kanak-kanak. Bermain sangat penting bagi perkembangan fisik, psikis dan sosial anak. Kegiatan bermain akan lebih menyenangkan jika dikombinasikan dengan lagu. Dengan bermain anak berinteraksi dengan teman main yang banyak memberikan berbagai pengalaman berharga. Bermain secara berkelompok memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi, bertenggang rasa dengan sesama teman.

Pembelajaran di sekolah dasar sebaiknya didesain menggunakan model pembelajaran yang tepat, membelajarkan siswa, melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking), dan ditambahkan dengan minimal satu permainan plus menyanyikan satu lagu pada setiap harinya. One day, One Song, One Game merupakan sebuah prinsip guru dalam mengajar yang menambahkan minimal satu kegiatan permainan dan menyanyikan satu buah lagu pada setiap kali mengajar. Dengan demikian, pembelajaran yang berlangsung menyenangkan, sesuai dengan masa anak-anak yaitu bermain, dan tetap pada tujuan utama mengajar yaitu membelajarkan siswa.

Seperti yang telah dilaksanakan di kelas III B SD Negeri Lempuyangwangi pada saat kegiatan praktik mengajar. Mahasiswa Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta menerapkan One Day, One Song, One Game pada saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran diawali dengan menyanyikan lagu aku senyum, salam, sapa dan pada pertengahan pembelajaran dilaksanakan permainan kata dibalik. Lagu aku senyum, salam, sapa adalah lagu ciptaan sendiri dengan lirik aku senyum salam sapa kepada guru; aku senyum salam sapa kepada kawan; aku senyum salam sapa; aku senyum salam sapa; aku senyum salam sapa pada semuanya. Lagu tersebut dinyanyikan dengan menambahkan gerakan tangan pada setiap liriknya. Selanjutnya adalah permainan peran “Menjadi Siti dan Udin”. Permainan peran ini didasarkan pada dialog antara “Siti dan Udin” pada buku siswa. Permainan peran dilaksanakan menggunakan teknis sebagai berikut. Siswa berpasangan dengan teman sebangku memerankan sebagai tokoh Siti dan Udin. Siswa diberi kesempatan terlebih dulu untuk berlatih. Setelah dirasa cukup, dua kelompok siswa saling berhadapan. Satu kelompok melakukan kegiatan permainan peran “Menjadi SIti dan Udin” sedangkan satu kelompok yang lain menyimak dan memberi tanggapan kepada kelompok yang bermain peran. Dengan demikian, semua siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan permainan peran.

One Day, One Song, One Game ini dapat menggunakan bentuk permainan dan lagu bebas sesuai dengan pilihan guru disesuaikan dengan materi pembelajaran yang diajarkan pada siswa. Dengan One Day, One Song, One Game ini pada dasarnya dibuat agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa. Selain itu, One Day, One Song, One Game dapat digunakan sebagai ajang untuk ice breaking agar siswa dapat berkonsentrasi kembali pada pembelajaran. Oleh karena itu, One Day, One Song, One Game sangatlah sederhana dan dapat juga dicoba di kelas Anda.

 

Niko Tamtama – Mahasiswa Pendidikan Dasar 2016