Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Karakter Bagi Guru Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul

Kurikulum 2013 hadir sebagai acuan pendidikan yang menempatkan kompetensi sikap/ karakter pada urutan pertama kemudian diikuti oleh kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Aspek sikap sebagai cerminan karakter mendapatkan posisi yang dominan pada lingkup pendidikan dasar. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan yang tidak hanya meningkatkan kemampuan tetapi juga membentuk budi pekerti dan akhlak mulia. Pendidikan karakter merupakan kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat tindakan yang mendidik dan membangun karakter (character building). Pendidikan karakter memiliki tujuan untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus menerus.

Terdapat banyak pengembangan dan pembaharuan pendidikan dalam Kurikulum 2013 yang harus dikuasai oleh guru maupun pelaksana pendidikan lainnya. Salah satunya, guru diharapkan mampu menerapkan pendidikan karakter dan melakukan penilaian karakter dalam pembelajaran. Selain penerapan pendidikan karakter, penilaian karakter sangat penting untuk dikembangkan karena penilaian karakter merupakan bagian dari penilaian dalam pembelajaran di kelas, terintegrasi bersama pendidikan  karakter. Penilaian menjadi faktor yang penting dalam memberikan gambaran bagaimana karakter siswa dan perkembangan ketercapaian siswa. Oleh karena itu bagi sekolah yang telah melaksanakan pendidikan karakter maka perlu melakukan penilaian karakter.

Realita yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan penilaian karakter banyak  ditemukan kesulitan dan kendala. Salah satu kesulitan guru dalam penilaian karakter adalah menyusun instrumen penilaian karakter pada pembelajaran. Tidak ada panduan atau patokan khusus dalam menilai karakter yang sejatinya penilaian karakter merupakan tahapan yang penting sekaligus rumit karena berkenaan dengan hasil pendidikan karakter yang berupa sikap moral.

Dalam rangka menjawab persoalan lapangan dengan melakukan salah satu tridharma pendidikan tinggi yaitu pengabdian masyarakat sekaligus  mendukung  misi Leading In Character Universitas Negeri Yogyakarta maka Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana UNY mengadakan Pelatihan Penyusunan Instrumen Penilaian Karakter bagi Guru Sekolah Dasar Se-Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul. Lokasi dipilih berdasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu analisis kebutuhan mengenai pelatihan penyusunan instrumen penilaian karakter bagi para peserta dan upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik di kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul.

Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap dimulai dengan melakukan Forum Group Discussion bersama perwakilan guru SD dari Kecamatan Bambanglipuro sampai pada tahap pelaksanaan pengabdian masyarakat dari tanggal 18 Agustus 2018 – 1 september 2018 berpusat di SD Negeri Tulasan. Pada tanggal 18 Agustus 2018 terdapat beberapa materi yang disampaikan yaitu mengenai Kurikulum 2013, Penilaian Autentik, dan Workshop Pembuatan Instrumen Penilaian Karakter. Narasumber pada kegiatan ini yaitu Dr. Muhammad Nur Wangid, M. Si, Dr. Ali Mustadi, M. Pd dan Dr. Amir Syamsuddin, S. Ag, M. Ag. Setelah berlatih membuat instrumen penilaian karakter, guru-guru SD se-Kecamatan Bambanglipuro juga melakukan penilaian karakter selama 2 pekan berdasarkan instrumen yang telah dibuat. Instrumen yang dibuat mengacu pada 5 sikap utama program Penguatan Pendidikan Karakter yaitu Religius, Nasionalis, Integritas, Mandiri, dan Gotong Royong. Diskusi dan presentasi mengenai hasil observasi dan temuan di lapangan dilakukan pada 1 September 2018.

Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Nur Wangid, M. Si selaku ketua tim pengabdian memaparkan bahwa salah satu peran guru yaitu mampu mengukur pencapaian karakter siswa selama mengikuti pembelajaran. Hal ini menjadikan guru hendaknya memiliki landasan dalam pengukuran pencapaian penanaman karakter. Program pengabdian ini hadir untuk membantu guru-guru SD membuat intrumen penilaian. Kegiatan ini juga dibantu oleh delapan orang mahasiswa pascasarjana pendidikan dasar angkatan 2017.

“Tugas guru kan sebagai pengukur penanaman karakter selama pembelajaran maka inilah yang menjadikan perlunya seorang guru menguasai berbagai jenis penilaian karakter siswa. Sudah seharusnya kami sebagai mahasiswa membantu dosen melakukan kegiatan pengabdian ini”, papar Chandra Adhi sebagai satu wakil mahasiswa anggota tim pengabdian.  “Kalau bisa agenda ini diadakan terus, sebagai guru yang sudah mengajar selama 20 tahun lebih, saya masih butuh kegiatan-kegiatan seperti ini”, ungkap Ibu Rita, S.Pd  sebagai salah satu peserta.  (Arih Afra Inayah, S.Pd/ Mahasiswi Pendidikan Dasar Angkatan 2017).