Sebagai modal mengajar kelak, mahasiswa PGSD, sebagai calon guru sudah seharusnya memiliki pemahaman konsep dasar yang kuat. Pemahaman konsep dasar sangat penting agar untuk menghindari miskonsepsi kelak ketika telah mengabdi menjadi guru. Oleh karena itu, pemahaman konsep dasar perlu dibangun sebaik mungkin dalam diri mahasiswa PGSD.

Materi IPA menjadi salah satu materi yang penting untuk siswa SD karena melalui IPA, anak belajar mengenal lingkungannya. Karena itu mahasiswa PGSD diberikan materi konsep dasar IPA lewat mata kuliah Konsep Dasar IPA SD pada semester II. Namun, ternyata belum semua mahasiswa mampu memahami konsep dengan baik. Beberapa mahasiswa masih menganggap materi IPA sebagai materi yang sulit. Latar belakang jurusan yang diambil ketika SMA sebagai salah satu alasannya. “IPA agak susah sih, Mas. Saya dulu SMA-nya IPS.” kata Fatin, salah satu mahasiswa PGSD UST kepada praktikan.

Melalui model inquiry, praktikan mencoba meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa. Melalui model tersebut mahasiswa diajak untuk berlatih berfikir kritis dan melakukan penyelidikan mengenai suatu fenomena untuk membangun pemahaman mereka sendiri. Dalam proses belajar mahasiswa merumuskan masalah, menyusun hipotesis, membuktikan hipotesis melaui eksperimen, mahasiswa melakukan diskusi dan mengkaji hasil temuan untuk menyusun kesimpulan. Mahasiswa secara aktif melakukan analisis, sintesis, dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, refleksi, penalaran, komunikasi, dan proses eksplorasi. Proses belajar menjadi wahana pengembangan pengalaman langsung mengenai bahan kajian konsep dasar IPA.

Model inquiry ini sekaligus pula melatih keaktifan belajar mahasiswa serta kemampuan bertanya dan mengungkapkan gagasan. Selama perkuliahan mahasiswa diajak aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Keterampilan bertaya penting dalam proses perumusan masalah. Melalui diskusi, mahasiswa juga belajar mengemukakan gagasan mereka.

Eko Yuli Supriyanta

Dikdas B