MENGGALI PENGALAMAN DI PINGGIRAN KABUPATEN SLEMAN.

.k

Cara yang paling tepat untuk memahami sesuatu adalah dengan menerapkannya. Hal tersebut sangat dirasakan kami, mahasiswa S2 Pendidikan Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta. Setelah digembleng dengan materi selama 2 semester, akhirnya di semester 3 ini kami diberi kesempatan langsung untuk berinteraksi dengan dunia nyata melalui mata kuliah Praktik Pembelajaran di SD. Mata kuliah yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi, M.Pd. tersebut memberikan kami semua pengalaman yang luar biasa dan berbeda dari apa yang selama ini kami pelajari. Mata kuliah ini bertujuan untuk menciptakan lulusan S2 Pasca UNY menjadi lulusan yang profesional dan berpengalaman di bidangnya.

Saya mendapat kesempatan untuk melaksanakan praktik pembelajaran di SD Muhammadiyah Pajangan 2, Berbah, Kabupaten Sleman. Sekolah yang dipimpin oleh bapak Suwardi, S.Pd. ini merupakan salah satu sekolah pilot project kurikulum 2013 dari pemerintah selama lebih dari 4 semester. Kegiatan praktek pembelajaran yang dilakukan sejak tanggal 27 Oktober hingga 17 November tersebut memberikan saya banyak sekali pengalaman, terutama bagaimana cara mengelola kelas dengan baik.

Dalam kegiatan praktik pembelajaran ini, saya menggunakan 4 kelas yaitu kelas 1A, 2B, 4B,5B. Masing-masing kelas memberikan pengalaman yang luar biasa. Seperti mengajar di kelas rendah, yaitu kelas 1 & 2 membutuhkan fisik yang luar biasa, serta inovasi pembelajaran yang sangat bervariasi. Evaluasi dari praktik pembelajaran di kelas rendah  adalah bahwa siswa kelas rendah membutuhkan banyak sekali permainan. Hal ini dikarenakan siswa kelas rendah masih sangat mudah untuk bosan dan bermain sendiri. Selain itu, untuk mengajar kelas rendah dibutuhkan banyak kegiatan yang dapat menarik perhatiannya seperti menggambar, mewarnai, bernyanyi, tepuk-tepuk,dll. Ditambah lagi, siswa kelas rendah sangat bergantung dengan gurunya, dibuktikan dengan seringnya bertanya dan meminta perhatian guru. Mengajar di kelas rendah membutuhkan kesabaran ekstra dalam mengkondisikan siswa. Guru harus pandai-pandai mencari akal untuk mengaktifkan siswa yang pendiam, dan mengontrol siswa yang super aktif.

Berbeda dengan kelas rendah, mengajarkan siswa di kelas tinggi jauh lebih mudah untuk dikontrol. Misalnya pada siswa kelas 4B dan kelas 5B, mereka sudah mulai mau memperhatikan guru di depan kelas, atau temannya yang sedang berbicara. Mereka sudah tidak terlalu tertarik dengan tepuk-tepuk maupun nyanyian biasa. Siswa kelas tinggi lebih senang dengan kegiatan penemuan baru yang membuat siswa tersebut aktif dalam pembelajaran. Seperti yang saya lakukan di kelas 4 yaitu mengerjakan LKS dengan konsep mading dari barang-barang bekas. Siswa bebas bereksplorasi membuat majalah dinding dari koran bekas dengan isi “mading” adalah soal LKS. Kegiatan ini mendorong siswa untuk berkreasi dengan benda sekitar, imajinasi, dan toleransi antar anggota kelompok. Kegiatan ini menerapkan pembelajaran tematik integratif, yaitu meleburkan mata pelajaran SBDP (menghias masing dari barang bekas), Bahasa Indonesia (menulis informasi dengan benar), serta IPS (bencana alam banjir).

Dari kegiatan praktik pembelajaran ini, saya mendapat banyak pengalaman langsung dan banyak masukan dari guru pamong (bapak Agus Prasetyo, S.Pd.) serta guru kelas. Masukan-masukan tersebut sangat bermanfaat nantinya untuk saya dalam menerapkan pembelajaran tematik integratif di sekolah, dan bagaimana mengatasi berbagai macam karakter siswa di dalam kelas. Evaluasi yang dapat diambil dari praktik pembelajaran ini adalah bahwa guru merupakan kunci terlaksanakanya sebuah pembelajaran yang bermakna. Perencanaan konsep yang baik, menarik serta inovatif harus selalu dilakukan di dalam pembelajaran. Guru harus selalu melakukan perubahan untuk mendorong siswa aktif dan pembelajaran menjadi bermakna. Terimakasih kepada prodi Dikdas UNY yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menambah pengalaman, dan terimakasih kepada SD Muhammadiyah Pajangan 2, yang telah berkenan menerima penulis dan tim untuk melaksanakan praktik pembelajaran di sana. (Sasi Mardikarini/ 14712251004).