Mengenal “7 Habits of Highly Effective Kids” di Lingkungan Sekolah

Sekolah tidak hanya menjadi sarana pengembangan kognitif tetapi juga pembentukan karakter bagi siswa. Kondisi ini dapat dijumpai di beberapa sekolah alternatif yang dikelola yayasan atau pihak swasta. Di Indonesia, terdapat berbagai sekolah alternatif yang memiliki kurikulum berbeda dengan sekolah negara, seperti sekolah alam, sekolah Islam Terpadu, maupun sekolah berbasis pembentukan karakter lainnya. Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan 2016 telah menyelenggarakan studi laboratorium ke Malaysia dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang kondisi pendidikan yang ada. Rombongan bertolak dari Indonesia pada hari Senin (27/2) dengan jumlah 38 mahasiswa didampingi 2 dosen. M. Nur Wangid selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar mendukung sepenuhnya kegiatan studi laboratorium selama mahasiswa dapat memperoleh informasi kondisi nyata di lapangan. Sekretaris Program Studi, Ali Mustadi, yang turut mendampingi juga menyampaikan bahwa mahasiswa akan memperoleh sudut pandang baru bagi kualitas pengetahuannya setelah selesai melakukan kunjungan dan kembali ke Indonesia.

Selama di Kuala Lumpur, kunjungan utama dilangsungkan ke Universiti of Malaya, Sri Dasmesh International School, dan Sekolah Kebangsaan Lembah Keramat. Berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan karakter, Sri Dasmesh International School merupakan salah satu sekolah bertaraf internasional asli India yang ada di Kuala Lumpur (Malaysia). Sekolah ini fokus berusaha menanamkan jiwa kepemimpinan dalam diri siswa sejak didirikannya pada tahun 2001. Saat itu Sri Dasmesh menjadi sekolah dengan biaya pendidikan paling rendah dibandingkan dengan sekolah internasional lainnya di Malaysia. Memasuki Januari 2014, Sri Dasmesh tumbuh sebagai Cambridge International School yang menawarkan kurikulum Cambridge. Sri Dasmesh merupakan sekolah asli India. Sekolah ini memiliki visi “Being a school of excellence” dan misi “Nurturing talents, Creating virtues, Inspiring discipline, Reaching excellence”. Kepemimpinan atau leadership menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatannya. Hal ini terbukti saat rombongan UNY tiba di sekolah, bukan dari kepala sekolah atau pihak guru yang menjelaskan lebih banyak tentang lingkungan sekolah tetapi langsung oleh siswa. Mulai dari sarana dan prasarana, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, sampai dengan proses penanaman karakter.

Sri Dasmesh memiliki dua level atau jenjang pendidikan, yaitu primary (1-6 tahun) dan secondary (4-5 tahun). Setiap levelnya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang berbeda. Sri Dasmesh memiliki formula yang diterapkan dalam penanaman karakter dalam diri siswa yang dikenal dengan “7 Habits of Highly Effective Kids” yang meliputi :

Habit 1     : Be Proactive – I am responsible for making good decisions.

Habit 2     : Begin with the end in mind – I plan ahead and set goals.

Habit 3     : Put first thing first – I do important things first.

Habit 4     : Think Win-Win – When conflicts arise I look for win-win answer.

Habit 5     : Seek First to Understand then to be Understood – I listen to othe people’s ideas and feelings.

Habit 6     : Synergize – I value other people’s strengths and learn from them.

Habit 7     : A student learn to balance the four parts of self :

    The body (by taking care of personal health through nutrition and exercise).
    The brain (through learning and seeking knowledge).
    The heart (nurturing healthy relationships and positive communication).
    The spirit (by leading a meaningful life).

Pada habit 1-3, pengalaman siswa dipengaruhi atau dibentuk dari penguasaan dan kedisiplinan diri. Siswa akan memperoleh pengalaman lebih lanjut dengan menciptakan komunikasi penuh arti bersama orang lain pada habit 4-6. Kemudian pada habit 7 siswa akan melakukan pembaharuan dengan menyeimbangkan empat bagian utama dalam diri mereka, yaitu tubuh, otak atau pikiran, perasaan, dan semangat. [dwiardimeylana@gmail.com]