Mengasah Ilmu Dan Pengalaman Sebagai Calon Pengajar Masa Depan

Perkembangan dunia pendidikan di indonesia yang semakin pesat menjadikan banyak perguruan tinggi baru yang muncul, terutama perguruan-perguruan tinggi yang mengedepankan program studi pendidikan guru di dalamnya. Hal ini menjadikan kebutuhan akan tenaga pengajar yang akan diterjunkan sebagai tenaga pendidik di kampus-kampus begitu besar.

Sebagai jawaban atas fenomena yang ada guna menghasilkan lulusan-lulusan tenaga pengajar yang profesional dan kompeten, Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk merasakan langsung pengalaman mengajar di perguruan tinggi. Program ini termanifestasikan dalam mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi.

Mahasiswa S-2 Dikdas dalam program ini akan mendapatkan kesempatan untuk mengajar para mahasiswa dari berbagai kampus yang tersebar di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah yang sebelumnya sudah dipilih. Sebelumnya mahasiswa telah mendapat pembelakan materi seperti penyusunan RPS, mengolahan materi, penggunaan media, serta pemilihan metode pengajaran yang bisa digunakan.

Salah satu perguruan tinggi yang menjadi “kawah candradimuka” bagi mahasiswa Dikdas untuk berproses adalah kampus IKIP PGRI Wates, yang bertempat di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Realisasi program ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, yaitu pada bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2015. Dalam pelaksanaannya, terdapat 3 mahasiswa yang terjun melakukan praktik pembelajaran di kampus IKIP PGRI Wates, masing-masing yaitu Ade Gunawan, Puput Hermawan, dan Dewingga Fizzy Keni Pratama.

Selama praktik mengajar, mahasiswa S-2 akan di awasi oleh dosen pamong yang berasal dari kampus IKIP PGRI Wates. Pemilihan pamong ini telah disesuaikan dengan mata kuliah yang telah disepakati oleh mahasiswa praktikan dan Kaprodi PGSD IKIP PGRI Wates. Mahasiswa praktikan dan dosesn pamong berkolaborasi untuk merumuskan masalah-masalah yang ditemukan dalam perkuliahan di kelas untuk kemudian berusaha di pecahkan lewat pembelajaran yang juga merupakan kegiatan riset yang dilakukan oleh mahasiswa praktikan.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berupa pengajaran mata kuliah Keterampilan Bahasa Indonesia 2 dengan menggunakan pendekatan model kooperatif tipe Think Pair Share dibantu dengan menggunakan alat-alat lain sebagai media pembelajaran. Pembelajaran tipe think pair share menekankan pada peningkatan keaktifan mahasiswa dan juga penguatan pemahaman konsep terkait materi yang diberikan. Mahasiswa diajak untuk berfikir dalam kelompok-kelompok kecil yang telah dibentuk sebelumnya, proses berfikir ini didapat lewat pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh dosen praktikan setelah sebelumnya dipaparkan materi kuliah. Dan diakhir diskusi mahasiswa diajak untuk berbagi jawaban dan saling mengomentari atas jawaban yang telah dibuat.

Kegiatan-kegiatan dalam pembelajaran ini diakui sebagai upaya yang tidak mudah untuk dapat meningkatkan keaktifan dan penguasaan materi mahasiswa PGSD di IKIP PGRI Wates. Terlihat walaupun belum sepenuhnya seluruh mahasiswa dapat terlibat aktif dalam diskusi, namun beberapa mahasiswa yang sebelumnya belum terlibat aktif, mulai menunjukan keaktifan dan upaya untuk berani mengungkapkan argumennya. Hal ini bisa ditunjukan lewat rata-rata hasil belajar mahasiswa yang meningkat pada siklus I yang sebesar 5,3 menjadi 7,1 pada akhir siklus II.

Dengan adanya kegiatan riset dan praktik pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan akan mampu memperoleh pengalaman dan ilmu yang bermanfaat guna meningkatkan kompetensi diri sebelum nantinya akan secara langsung terjun sebagai tenaga-tenaga pengajar di kampus-kampus yang tersebar di seluruh Indonesia. (Ade Gunawan / Pendidikan Dasar A (Konsentrasi Akademisi))