Mathematics Problem Posing di S1 PGSD Universitas Negeri Yogyakarta

Sebagai pendidik, seorang calon dosen dituntut untuk tidak hanya memiliki kemampuan penguasaan materi yang baik saja. Calon dosen harus terlatih mengembangkan  keterampilan dalam menyampaikan materi dan mengembangkan keilmuan yang dimiliki. Untuk itu Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta memberikan kesempatan kepada mahasiswa semester 3 (konsentrasi akademisi) untuk berlatih mengembangkan keterampilan ini. Melalui mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD diharapkan mahasiswa akan terlatih dalam melakukan penelitian (riset) pada bidang akademisi dan mendapatkan pengalaman menerapkan keilmuan yang diperoleh dikampus kepada mahasiswa S1 PGSD.

Mahasiswa S1 PGSD Universitas Negeri Yogyakarta Kampus Wates tergolong mahasiswa yang cerdas. Akan tetapi dalam observasi awal, pemahaman konsep tentang Konsep Dasar Matematika SD masih tergolong rendah. Hal ini terlihat pada saat ditanyakan tentang konsep dasar matematika, hanya beberapa mahasiswa yang mampu menyampaikan pemahaman konsep dasar matematika dengan baik. Untuk dapat mengembangkan konsep yang telah dimiliki oleh mahasiswa, diperlukan model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa yaitu model pembelajaran Problem Posing. Setelah melakukan observasi dan berkonsultasi dengan dosen pamong (Drs. Purwono PA, M.Pd.), terlebih dahulu mengkaji teori-teori yang berhubungan dengan model pembelajaran Problem Posing. Berdasarkan teori yang telah dikaji, secara garis besar model pembelajaran ini menuntut mahasiswa untuk dapat mengajukan permasalahan yang terkait dengan materi pembelajaran.

Selama praktik pembelajaran, mahasiswa melakukan diskusi secara berkelompok untuk mengajukan permasalahan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Dengan terlatih mengajukan permasalahan dan mencari solusinya, diharapkan mahasiswa dapat terlatih memahami dan mengembangkan konsep matematika SD. Mahasiswa pun merespon positif penerapan model pembelajaran ini. Melalui mini riset pre-eksperimen, peningkatan pemahaman konsep (Normalized Gain) yang dimiliki mahasiswa sebesar 0,53 atau berkategori sedang (0,3 ≤ g < 0,7). Diakhir praktik pembelajaran, dilaksanakan kegiatan refleksi yang disampaikan oleh beberapa mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman konsep matematika SD secara lisan yang dimiliki mahasiswa. (Adhi Prabowo / S2 Dikdas A)