Kooperatif Tipe JIGSAW VS Kooperatif Tipe NHT di UNS

Riset dan praktek pembelajaran PGSD merupakan suatu program kegiatan akademik yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi, M.Pd.  wajib dilaksanakan mahasiswa PPS DIKDAS UNY yang mencakup observasi kampus dan latihan mengajar maupun tugas kependidikan secara terbimbing dan terpadu dalam pembentukan profesi kependidikan akademisi. Seorang dosen harus dibentuk menjadi dosen yang profesional dan berkepribadian. Sebagai mahasiswa PPS DIKDAS UNY yang merupakan calon dosen, maka sebelum menjalankan tugas tersebut seorang dosen harus memiliki bekal ilmu yang memadai.

Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan praktik ini antara lain: mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan disamping mendapatkan pengalaman langsung praktik pembelajaran, mahasiswa diberi kesempatan untuk memantapkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial dalam rangka memperbaiki atau meningkatan mutu pembelajaran di kelas, mahasiswa dapat mengelola pembelajaran di kelas yang berorientasi pada kebutuhan mahasiswa.

Salah satunya, Armila Suciarti, mahasiswa kelas A, melaksanakan praktik pembelajaran PGSD di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada tanggal 27 Oktober-04 November 2015. Program studi S1 PGSD UNS pada semester I memiliki 3 (tiga) kelas yang terdiri dari kelas A, B dan C. Dari hasil observasi awal yang dilakukan, didapatkan beberapa permasalahan dalam kegiatan pembelajaran sehingga dilakukan praktik pembelajaran di S1 PGSD UNS dengan membandingkan dua model kooperatif yaitu model kooperatif tipe jigsaw dan model kooperatif tipe NHT yang akan dilihat dari hasil belajar mahasiswa. Kelas A dan Kelas B dipilih sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2  pada mata kuliah konsep Dasar Matematika I dengan dosen pamong Dr. Riyadi, M.Si. Materi yang disampaikan yaitu bilangan bulat (sifat, operasi hitung, sifat habis dibagi, kpk dan FPB). Dari hasil riset diketahui bahwa Melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t ini diperoleh thitung = 1,792 sedangkan ttabel = 2,015, maka thitung lebih kecil dari ttabel atau dapat dikatakan bahwa thitung berada di daerah penolakan Ha dan penerimaan Ho. Dengan demikian dari pengujian hipotesis pada hasil posttest, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak “tidak terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran bilangan bulat antara penerapan model kooperatif JIGSAW dan model kooperatif NHT di S1 PGSD UNS Surakarta”.