Kecerdasan Verbal-Lingusitik Meningkat Melalui Rotating Trio Exchange

Guru merupakan profesi yang menuntut keaktifan dalam berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan tidak hanya bersifat instruktif melainkan perlu membangun emosi. Menurut Gardner, salah satu kecerdasan yang mampu mendorong seseorang untuk berprofesi menjadi guru secara profesional adalah kecerdasan verbal-linguistik.

 Kecerdasan verbal-lingustik atau kecerdasan bahasa merupakan kemampuan untuk mengokomunikasikan bahasa secara efektif dan efisien baik secara tulis maupun lisan. Pengoptimalan kecerdasan ini dapat dilakukan dengan aktivitas yang melibatkan keterampilan sosial seperti diskusi, presentasi, simulasi, curah pendapat atau debat. Melalui kegiatan komunikasi secara terbuka dalam lingkup sosial seseroang dapat melatih kemampan komunikasinya sekaligus meningkatkan kemampuan personal dalam memahami pandangan orang lain.

Melalui matakuliah riset dan praktik pembelajaran di SD, penulis berkesampatan untuk melakukan praktik mengajar pada mahasiswa pendidikan guru sekolah dasar kelas 4D Universitas Negeri Yogyakarta. Selama masa observasi, ditemukan masalah berkaitan dengan keterampilan mahasiswa dalam berkomunikasi, khusunya memparafrase teori atau kajian. Berdasarkan pada permasalah tersebut, model pembelajaran Rotating Trio Exchage digagas sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi. Pemilihan model dalam sintaknya mahasiswa akan melakukan perputakan kelompok secara tidak terduga, sehingga dapat melatih kemampuan berkomunikasi. Pemilihan pengkhususan kecerdasan verbal-lingustik sebagai indikator keberhasilan didasari karena kecerdasan ini memiliki indikator yang lengkap untuk menilai kemapuan komunikasi. Indikator tersebut antara lain kemapuan retorik, mnemonik, menjelaskan, dan metabahasa.

Hasil yang diperoleh berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan selama 2 siklus, menunjukkan bahwa mahasiswa pendidikan sekolah dasar di UNY mengalami peningkatan pada 3 indikator yang diujikan, yakni indikator retorika, menjelaskan, dan metabahasa. Peningkatan paling signifikan ditunjukkan pada indikator metabahasa. Jika dikaji lebih mendalam, diketahui bahwa penigkatan terjadi karena banyaknya aktivitas yang menstimulasi mahasiswa untuk berkomunikasi secara terbuka tanpa jugdment, misalnya presentasi,curah pendapat, diskusi, dan simulasi. Selain itu, faktor mata kuliah yang dikaji adalah pembelajran bahasa Indonesia yang selama prosesnya selalu memunculkan perbaikan berbahasa secara teori, khususnya ketika bermain peran menjadi guru juga merupakan salah satu faktor yang meningkatakan kecerdasan verbal-linguitik mah..

 

Mutia Handayani S.Pd.

Pendidikan Dasar Kelas D, NIM 17712251075

Universitas Negeri Yogyakarta