Inovasi Belajar IPS yang Bermakna

Kegiatan Mengajar

Mata kuliah IPS yang dipelajari dengan cara yang kurang tepat dan secara individual hanya membuat mahasiswa mempelajari teori sehingga mata kuliah ini terkesan membosankan dan monoton. Pembelajaran IPS seharusnya diberikan dengan cara yang tepat agar mahasiswa tidak hanya mempelajari teori saja akan tetapi lebih memahami makna dari ilmu sosial yang telah dipelajari. Salah satu model pembelajaran IPS yang menuntut keaktifan dan kerjasama kelompok mahasiswa yaitu Project Based Learning (PBL). Model pembelajaran ini telah dipraktikkan oleh Arni Septiani, S.Pd. dalam perkuliahan di prodi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta dan dibimbing oleh Ibu Rosalia Susila Purwanti. Praktik ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD di semester dua Prodi Pendidikan Dasar yang diampu oleh Dr. Ali.Mustadi, M.Pd.

Mata kuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa akademisi berupa pengalaman langsung mengobservasi, mengidentifikasi, dan menganalisis permasalahan belajar sebagai dasar dalam menentukan riset yang tepat untuk permasalahan tersebut. Mata kuliah ini juga ditujukan untuk melatih kemampuan mengajar mahasiswa Pendidikan Dasar PPS UNY dengan pengaplikasian pengajaran secara langsung sehingga mahasiswa telah terbiasa terjun kelapangan. Pelaksanaan praktik mengajar mata kuliah ini dilakukan di kelas A7-16.

Kegiatan riset dan praktik pembelajaran diawali dengan melakukan observasi terhadap perilaku mahasiswa dan proses pembelajaran. Observasi dilakukan sebanyak 3 kali sebelum diberikan tindak lanjut. dari observasi tersebut praktikan menemukan beberapa masalah belajar pada mahasiswa. Mahasiswa terlihat kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran dan terdapat juga beberapa masalah lainnya. Sistem pembelajaran yang digunakan masih bersifat klasikal sehingga kurangnya interaksi antar mahasiswa.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, praktikan menerapkan model Problem Based Learning (PBL) dengan memfokuskan peningkatan pada keaktifan diskusi mahasiswa. Bantuk susunan tempat duduk mahasiswa diubah menjadi bentuk U agar suasana kelas lebih kondusif. Setelah diberikan perlakuan selama beberapa pertemuan, terlihat mahasiswa lebih aktif dan antusias dalam kegiatan pembelajaran. Mahasiswa lebih aktif bertanya, menanggapi, dan mengemukakan pendapat. Selain itu, dalam kegiatan kelompok mahasiswa juga aktif mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama. Mahasiswa yang jarang mengemukakan pendapat diberikan motivasi dan kesempatan untuk berbicara sehingga mereka terbiasa berbicara dan mengemukakan pendapatnya.

Arni Septiani - Dikdas Kelas A 2016