Fun and Meaningfull Learning di SD Negeri Nogopuro Yogyakarta

.     Kurikulum merupakan salah satu bagian dari pendidikan yang sangat penting. Oleh karena itu, tujuan dan kualitas pendidikan diharapkan dapat tercapai sesuai dengan kurikulum yang sudah ada. Kurikulum yang digunanakan dalam proses pembelajaran salah satunya adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dihunakan oleh beberapa sekolah yang menjadi pilot project kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 terdapat tahapan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Tahapan tersebut antara lain mengamati, menanya mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Tahapan-tahapan tersebut harus ada selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, penilaian dalam kuikulum 2013 mencakup semua aspek, baik itu sikap, pengetahuan, maupun keterampilan.

       Program studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Praktisi memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajar langsung ke sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang pendidikan khususnya praktik mengajar di sekolah dasar. Hal ini juga merupakan salah satu tugas wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah Praktik Pembelajaran SD yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi.

       Salah satu sekolah dasar yang digunakan untuk praktik pembelajaran adalah SD Negeri Nogopuro, Sleman, Yogyakarta. Sekolah Dasar ini merupakan salah satu sekolah yang dijadikan pilot project Kurikulum 2013 di Yogyakarta. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa yang melakukan praktik pembelajaran di SD Negeri Nogopuro berjumalah 3 mahasiswa, yakni Ika Noviana, Atikah Mumpuni, dan Dian Ikawati Rahayuningtyas. Dalam praktinya, mahasiswa didampingi oleh guru pamong. Guru pamong ini bertugas untuk melakukan pengamatan/observasi dan memberikan penilaian kepada mahasiswa selama melakukan praktik pembelajaran di kelas. Selain itu, guru pamong juga menilai RPP dan silabus yang dibuat oleh mahasiswa.

      Sebelum mahasiswa praktik mengajar di sekolah dasar, mahasiswa melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi ini bertujuan untuk mengamati seluruh proses kegiatan yang berlangsung selama proses pembelajaran, baik itu di dalam maupun di luar kelas. Observasi dilakukan mulai tanggal 16-27 Oktober 2015. Masing-masing mahasiswa melakukan observasi pada kelas II, III, IV, dan V. DI mana kelas tersebut nantinya akan digunakan untuk praktik mengajar. Jadi setiap mahasiswa melakukan praktik mengajar sebanyak 4 kali praktik. Praktik mengajar dilakukan mulai tanggal 26 Oktober-17 November 2015.

        Praktik mengajar yang dilakukan di SD Negeri Nogopuro disesuaikan dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan scientific approach dan authentic assesment. Selama melaksanakan praktik pembelajaran, baik di kelas rendah maupun kelas tinggi, mahasiswa menggunakan berbagai media. Salah satu media yang digunakan pada praktik mengajar di kelas III SD Negeri Nogopuro adalah puzzle. Puzzle tersebut digunakan untuk membelajarkan Tema 4 (Peduli Lingkungan Sosial), Subtema 1 Lingkungan Sekolahku. Dalam sub tema tersebut terdapat 3 mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan PPKn yang melebur menjadi satu dalam pelaksanaannya sehingga tidak terpetak-petak. Dalam praktiknya, siswa diminta untuk menyusun lambang Pancasila sesuai dengan urutan dan letak yang benar. Siswa sangat antusias dalam mengikuti seluruh proses pembelajaran. Selain itu, banyak terdapat siswa yang aktif untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan yang diberikan oleh praktikan selama proses pembelajaran. Selain itu, karakter siswa yang ada di SD Negeri Nogopuro juga sangat bermacam-macam. Oleh karena itu, dalam praktik mengajar, praktikan harus dapat mengkondisikan siswa. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa dalam praktiknya.  

        Setiap selesai mengajar semua mahasiswa bersama guru pamong melakukan diskusi tentang praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Dalam diskusi ini guru pamong juga memberikan kritik dan saran, serta evaluasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menjadikan praktik selanjutnya menjadi lebih baik lagi. Pihak sekolah terutama guru pamong mempersilahkan mahasiswa untuk mengajar sesuai dengan metodenya sendiri yang mudah diterima oleh siswa sekolah dasar. Selama melaksanakan praktik pembelajaran di SD Negeri Nogopuro, mahasiswa mendapatkan pengalaman dan ilmu yang nantinya dapat digunakan untuk mengajar lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kerjasama yang terjalin antara pihak sekolah dengan mahasiswa terjalin sangat baik. Meskipuan ada beberapa guru pamong yang mendekati masa pensiun, namun  semangat mengajarnya masih terlihat. Hal ini dapat menjadikan tauladan oleh mahasiswa untuk selalu semangat dalam mengajar dan berpikir secara kreatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, guru pamong maupun guru kelas lainnya juga mendapatkan inspirasi dari mahasiswa terkait pengguaan metode dan media pembelajaran. Pesan dari guru pamong, Harni, S.Pd kepada mahasiswa paa akhir pertemuan praktik mengajar, “semoga dengan praktik mengajar yang dilakukan di SD Negeri Nogopuro dapat menjadikan pengalaman yang menyenangkan dan pelajaran yang baik yang didapat selama praktik mengajar dapat dijadikan contoh untuk mengajar di masa yang akan datang” . (Dian Ikawati Rahayuningtyas / Pendidikan Dasar A (Konsentrasi Praktisi)