Diskusi setting STAD untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Mahasiswa PGSD UNY

Ada sesuatu yang baru di Prodi Dikdas UNY tahun 2015/2016 semester 3 kali ini. Perkuliahan Riset & Praktik Pembelajaran yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi, M.Pd melakukan “gebrakan” baru berupa mem-Fardhu Ain-kan mahasiswa Dikdas konsentrasi Akademisi melakukan kegiatan riset sekaligus praktik mengajar di tingkat perguruan tinggi, setelah sekian lama pada tahun-tahun sebelumnya mahasiswa melakukan kegiatan serupa di tingkat sekolah dasar. Hal baik ini diharapkan terus dilanjutkan dan disempurnakan pada tahun-tahun mendatang. Penulis sebagai mahasiswa Dikdas menyambut baik ide baru ini dengan melaksanakan kegiatan Riset & Praktik Pembelajaran di FIP PGSD UNY kampus Mandala semester 5, dimana jumlah keseluruhan mahasiswa adalah 49 orang.

Dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan praktikan menggunakan strategi Diskusi pada setting STAD. Strategi yang digunakan ini juga sekaligus digunakan sebagai strategi dalam Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia SD yang diampu oleh Bapak HB. Sumardi, M.Pd. Hal ini dilakukan karena berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa banyak mahasiswa yang kurang aktif dalam mengikuti perkuliahan baik dari segi fisik maupun mental. secara garis besar model pembelajaran ini menuntut mahasiswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran karena menggabungkan dua sintaks strategi pembelajaran, diskusi dan STAD. Ada 8 (delapan) indikator yang digunakan untuk menentukan keaktifan belajar mahasiswa yaitu: 1) memperhatikan materi , 2) mengeluarkan pendapat, 3)berdiskusi, 4) mendengarkan uraian, 5) mendengarkan penjelasan dalam diskusi kelompok, 6) mencatat hasil diskusi, 7) presentasi, dan terakhir 8) antusiasme mengikuti perkuliahan.

Melalui riset ini keaktifan mahasiswa pada umumnya meningkat, baik pada tahapan pra-tindakan ke siklus I ataupun siklus I ke siklus II. Keaktifan mahasiswa selama proses perkuliahan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SD apabila dilihat tiap indikator yaitu memperhatikan materi (16,2%), mengeluarkan pendapat (28%), berdiskusi (5,9%), mendengarkan uraian (7,9%), mendengarkan penjelasan pada saat berdiskusi (8%), mencatat hasil diskusi (3,9%), presentasi (10%), dan antusiasme mengikuti perkuliahan (7,9%). Sedangkan rata-rata keaktifan belajar pada pratindakan ke siklus I meningkat 3,82% yaitu dari 49.5% meningkat menjadi 53,32%. Rata-rata keaktifan belajar pada siklus I ke siklus II juga meningkat sebesar 5,86%. Adapun rata-rata secara keseluruhan peningkatan keaktifan siswa sebesar 9,86%. (Hajarudin Alfikri)