Cooperative Learning di S1 PGSD UAD

Aktivitas belajar mahasiswa S1 PGSD UAD

.Pengetahuan akan menjadi lebih bermakna saat sudah dipraktikkan. Hal tersebut sudah mulai diterapkan Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana dengan menjadikan kegiatan praktik pembelajaran ke dalam kurikulum. Praktik mengajar ini dijadikan salah satu mata kuliah wajib yang ditempuh di semester 3, baik bagi mahasiswa yang mengambil konsentrasi praktisi maupun akademisi.

Tahun ajaran sebelum 2014/2015, seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar melaksanakan praktik pembelajaran di sekolah dasar.  Tahun 2015 merupakan tahun pertama bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana konsentrasi akademisi untuk melaksanakan program mengajar langsung di S1 PGSD. Melalui program ini, mahasiswa diberikan kesempatan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk diterapkan langsung melalui mata kuliah riset dan praktik pembelajaran PGSD.

Ada beberapa universitas yang membuka Program Studi S1 PGSD, salah satunya adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Program Studi PGSD UAD melakasanakan kegiatan perkuliahan secara terpusat di kampus 5 UAD yang beralamat di jalan Ki Ageng Pemanahan No. 19, Sorosutan, Yogyakarta. Kaprodi PGSD UAD adalah Dra. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd.

Berdasarkan hasil studi lapangan, dalam kegiatan perkuliahan di Program Studi S1 PGSD ada beberapa permasalahan yang muncul dalam kegiatan belajar mahasiswa (khususnya semester 5). Salah satu permasalahan yang muncul adalah beberapa mahasiswa masih kurang memahami beberapa konsep matematika. Hal tersebut membuat pratikan ingin mengetahui bagaimana pemahaman konsep mahasiswa setelah diberikan perlakuan tertentu. Praktikan berdiskusi dengan dosen pamong, yaitu Drs. H. Edi Prajitno, M.Pd sebelum melaksanakan praktik pembelajaran. Bedasarkan hasil diskusi tersebut, praktikan membenahi beberapa konsep materi dan memutuskan menggunakan model cooperative learning tipe numbered head together (NHT) sebagai perlakuan di kelas eksperimen.

Mahasiswa kelas 5B sebagai kelas kontrol melaksanakan kegiatan belajar seperti biasanya. Mahasiswa kelas 5E sebagai kelas eksperimen melaksanakan kegiatan belajar dengan model cooperative learning tipe numbered head together (NHT). Mahasiswa di kelas eksperimen melaksanakan kegiatan belajar dalam kelompok-kelompok kecil (beranggoa3-4 orang). Setiap mahasiswa menggunakan nomor anggota yang akan berfungsi pada saat presentasi hasil. Mahasiswa mengerjakan lembar kerja mahasiswa (LKM) dan mendiskusikannya dengan teman sekelompok agar semua anggota memahami apa yang sedang dilajari. Bagian akhir dari NHT adalah presentasi yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok memahami materi yang sedang dipelajari. Mahasiwa praktikan menyebut nomor anggota tertentu untuk mempresentasikan hasil diskusi.

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05) maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara  model cooperative learning tipe NHT dengan model konvensional terhadap pemahaman konsep. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model cooperative learning tipe NHT lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa. (Diah Anita/Pendidikan Dasar A)