COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PGSD PADA MATA KULIAH KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA TULIS DI UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA YOGYAKARTA

Kegiatan belajar menggunakan model CIRC

Keberhasilan suatu pembelejaran merupakan hal yang sangat diharapkan oleh setiap dosen dalam mengajar. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat di lihat dari hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Untuk dapat menilai hasil belajar mahasiswa, diperlukan sebuah pengukuran sebagai kriteria menentukan penilaian. Pengukuran dan penilaian merupakan sebuah rangkaian evaluasi guna melihat sejauh mana perkembangan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Setiap penialian mampu menunjukan apakah mahasiswa berhasil atau tidak dalam mengikuti proses pembelajaran. Mengkategorikan mahasiswa ke dalam kategori berhasil atau tidak berhasil diperlukan sebuah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), nilainya adalah 70 atau B. Untuk dapat mencapai KKM, kegiatan belajar sebagai proses pembelajaran haruslah efektif dan menyenangkan serta mampu memberikan dampak positif bagi pribadi mahasiswa.

Proses pembelajaran yang baik adalah kegiatan belajar yang didalamnya menimbulkan keaktifan dan partisipasi penuh dari mahasiswa, serta menimbulkan suasana yang menyenangkan. Proses pembelajaran yang baik, secara tidak langsung akan memberikan efek positif kepada hasil belajar. Melakukan kegiatan pembelajaran yang baik, dapat menggunakan berbagai cara, diantaranya adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai untuk kondisi kelas. Sebuah model pembelajaran yang cocok untuk kondisi kelas dengan jumlah mahasiswa yang banyak adalah menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).

Model pembelajaran CIRC adalah sebuah model pembelajaran kooperatif yang diciptakan oleh Slavin, bertujuan untuk menumbuhkan sikap kerjasama antar peserta didik, dalam hal ini peserta didik yang dimaksud adalah mahasiswa PGSD semester III Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST). Selain itu, metode ini dapat digunakan pada pembelajaran bahasa, karena aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan membaca dan menulis. Adanya sebuah model pembelajaran yang berbeda yang digunakan oleh dosen dalam pembelejaran, maka dimungkinkan hasil belajar pun akan berbeda.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti mampu meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah keterampilan bahasa Indonesia tulis dalam dua siklus. Berikut pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas dengan mahasiswa PGSD sebagai subyek penelitian dan memiliki jumlah anggota sebanyak 38 mahasiswa mengikuti penilaian. Objek yang diteliti dalam penelitain adalah hasil belajar mahasiswa PGSD menggunakan model pembelajaran CIRC. Keseluruhan subjek telah diobservasi pada pra siklus dan diberikan tindakan pada siklus I dan siklus II.

Tahap pra diklus didapat hasil nilai ketuntasan mahasiswa adalah sebesar 36,1% dengan jumlah mahasiswa tuntas hanya sebanyak 13 dari 38 mahasiswa. Nilai ini merupakan nilai yang digunakan sebagai nilai awal hasil belajar mahasiswa. Pada siklus I, telah diberikan menggunakan model pembelajaran CIRC dan dilakukan dalam 2 pertemuan. Siklus I, nilai ketuntasan mahasiswa sebesar 55,6% dengan jumlah mahasiswa tuntas sebanyak 20 dari 38 mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I ketuntasan mahasiswa telah meningkat 19,5% dari pra siklus. Siklus II, telah diberikan perlakuan yang sama menggunakan model pembelajaran CIRC dan dilakukan dalam 2 pertemuan. Siklus II, nilai ketuntasan mahasiswa sebesar 63.9% dengan jumlah mahasiswa tuntas sebanyak 23 dari 38 mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II ketuntasan mahasiswa telah meningkat 27,8% dari pra siklus dan 8,3% dari siklus I. 

Merujuk pada hasil dan pembahasan terlihat jelas peningkatannya ketuntasan hasil belajar mahasiswa dari siklus ke siklus. Pada siklus II peneliti memutuskan untuk tidak melakukan treatment hingga siklus III atau seterusnya dikarenakan dari hasil tersebut jelas bahwa hasil belajar mahasiswa meningkat secara signifikan sebesar 63,9% dimana pada siklus II mahasiswa tuntas jauh lebih banyak dari jumlah mahasiswa yang tidak tuntas. Melihat keberhasilan penelitian tersebut, peneliti berharap dapat memberikan manfaat dan sumbangsih nyata bagi dunia pendidikan, lebih khusus peneliti mengharapkan supaya para pengajar khususnya dosen untuk dapat menggunakan model pembelajaran yang telah digunakan oleh peneliti apabila memiliki kesamaan karakteristik pada subjek dan objek penelitian.