Belajar untuk Membelajarkan

Long life education. Kalimat itu tentu saja sudah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Waktu dan usia seharusnya tidak pernah menjadi suatu alasan untuk kita berhenti belajar. Terlebih lagi bagi seseorang yang ingin menjadi pendidik dan mendedikasikan hidupnya untuk dunia pendidikan. Tentulah slogan tersebut menjadi pegangan utama dalam menjalankan kehidupannya. Hal ini dikarenakan seorang pendidik memiliki tugas yang besar bagi terciptanya generasi-generasi penerus yang akan memimpin jalannya kehidupan di berbagai sektor di suatu negara. Oleh karena itu seorang pendidik yang berkualitas tentulah memiliki kemampuan profesional, pedagogik, sosial dan berkepribadian yang arif dan tauladan. Akan tetapi untuk memiliki 4 kemampuan dasar seorang pendidik tersebut tentu saja tidak semudah membalikkan tangan. Semuanya membutuhkan proses panjang dan juga usaha yang kuat. Dalam hal ini, salah satu cara yang dilakukan oleh UNY program Pascasarjana prodi Pendidikan Dasar yaitu melaksanakan mata kuliah riset dan praktek pembelajaran di universitas bagi kelas konsentrasi akademisi. Salah satu kampus yang menjadi tujuan tempat riset dan praktik adalah PGSD Kampus II UPP 1 Mandala UNY.

Praktikan melaksanakan tugas mengajar di prodi S1 PGSD semester 2 mata kuliah Pendidikan IPS SD. Melalui kegiatan mengajar ini praktikan tidak hanya berusaha membelajarkan dengan baik dan maksimal, akan tetap juga mendapatkan banyak pembelajaran. Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, praktikan tetap berusaha maksimal belajar dan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing. Salah satu inovasi pembelajaran sekaligus riset yang dilaksanakan praktikan adalah menggunakan model pembelajaran PBL (problem based learning). Pemilihan model ini didasarkan pada hasil pengamatan bahwa mahasiswa masih kurang dalam hal kemampuan berpikir kritis.  Oleh karena itu praktikan memutuskan menggunakan model problem based learning dengan mengangkat permasalahan yang terkait sumber belajar IPS SD saat ini. Dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning tersebut, mahasiswa mulai membangun dan mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya melalui kegiatan berkelompok dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Harapan kedepannya, penggunaan model pembelajaran PBL dan model-model lain yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dapat ditingkatkan kembali dan menjadi sarana yang penting dalam sebuah pembelajaran.

 

Winda Lidia Lumbantobing, S. Pd. – Pendidikan Dasar 2016