Belajar. Bukan Mereka, tapi Saya

Semester genap mahasiswa pascasarjana 2017 dimulai pada bulan Januari 2017. Terdapat matakuliah khusus yang lain daripada yang lain yang ditempuh oleh mahasiswa semester dua Magister Pendidikan Dasar. Mata kuliah yang dimaksud adalah mata kuliah riset dan praktik pembelajaran PGSD. Mahasiswa Magister Pendidikan Dasar dilatih untuk menjadi seorang dosen dan peneliti sekaligus, sebab ia praktik mengajar sekaligus mengadakan riset kecil dalam kelas. Mahasiswa juga dibebaskan untuk memilih sendiri universitas mana yang akan ia gunakan untuk melakukan riset dan praktik pembelajaran.

Riset dan praktik pembelajaran PGSD dilaksanakan pada mahasiswa kelas 2A PGSD UNY yang berlokasi di kampus II atau lebih dikenal dengan kampus Mandala FIP UNY yang beralamat di Jl. Kenari No. 6 Yogyakarta pada mata kuliah Pendidikan IPA. Mata kuliah Pendidikan IPA ini berfokus pada bagaimana membelajarkan konsep IPA kepada anak-anak SD. Oleh karena itu, mahasiswa belajar dari awal sedikit demi sedikit mulai dari teori-teori belajar hingga mampu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Mahasiswa yang masih berada pada tingkat semester dua menjadi keunikan tersendiri, sebab mereka belum pernah belajar tentang RPP dan pembelajaran karena pada semester satu masih mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan konsep, belum penerapan.

Berangkat dari fakta awal tersebut, maka perlu dipilih model pembelajaran yang tepat agar dapat memberikan pengalaman belajar yang maksimal kepada mahasiswa 2A PGSD UNY sehingga mereka dapat memahami bagaimana seharusnya pembelajaran IPA di SD. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Pertemuan pertama membahas tentang pencapaian yang diharapkan dari ditempuhnya mata kuliah pendidikan IPA, yaitu mahasiswa mampu membuat RPP yang berfokus pada mata pelajaran IPA. Walaupun kurikulum 2013 merupakan pembelajaran tematik, namun karena mahasiswa masih duduk di semester dua maka RPP yang dibuat tetap tematik namun pada langkah-langkah pembelajaran, penilaian kognitif, afektif, psikomotorik dan medianya hanya berfokus pada IPA saja.

Mahasiswa mempelajari sedikit demi sedikit tentang RPP pada setiap pertemuannya dan diminta membuat produk yang terkait dengan materi. Misalnya pada pertemuan kelima mahasiswa belajar mengenai media pembelajaran, maka ia mendapat tugas membuat produk berupa rancangan media. Rancangan media tersebut dipresentasikan terlebih dahulu dalam kelompok kecil dan di depan kelas. Mahasiswa saling sharing dan memberikan saran sehingga terdapat perbaikan-perbaikan rancangan untuk dilaporkan perkembangannya pada pertemuan berikutnya. Mahasiswa bersama dosen praktikan juga menentukan bersama-sama waktu deadline pengumpulan produk akhir berupa RPP lengkap dengan media pembelajaran IPA.

Evaluasi produk yang telah dibuat oleh mahasiswa dilakukan dan didapatkan simpulan bahwa pemahaman mahasiswa 2A PGSD UNY tentang bagaimana membuat RPP sudah baik. Selain itu, model PjBL yang menuntut mahasiswa untuk membuat produk pada akhir pertemuan dan menggali sendiri pengetahuan tentang materi yang dipelajari pada tiap pertemuan dalam kelompok kecilnya membuat mahasiswa lebih aktif dalam kegiatan belajar dan kreativitasnya berkembang. Mahasiswa secara aktif bertanya mengenai hal yang belum mereka pahami baik bertanya langsung maupun melalui media komunikasi. Mahasiswa juga aktif memberikan tanggapan dan saran perbaikan untuk produk milik temannya. Perubahan produk yang semakin baik setelah melalui perbaikan dan revisi menunjukkan kreativitas mahasiswa yang berkembang.

Kegiatan perkuliahan yang telah dilalui tidak hanya memberikan manfaat kepada mahasiswa 2A PGSD UNY saja. Namun juga dirasakan oleh dosen praktikan yang berasal dari mahasiswa Magister Pendidikan Dasar UNY. Mahasiswa Magister Pendidikan Dasar UNY menjadi paham bagaimana tugas-tugas dosen, tidak hanya mengajar dan menilai namun juga melakukan penelitian. Hal yang paling penting adalah mahasiswa Magister Pendidikan Dasar UNY dapat belajar dan beradaptasi tentang bagaimana mengajar mahasiswa S1 setelah sebelumnya belajar bagaimana mengajar anak-anak Sekolah Dasar ketika masih menjadi mahasiswa di tingkat Strata 1. Jadi, proses pembelajaran bukanlah kegiatan memberi dan menerima. Karena sebenarnya bukanlah mahasiswa 2A PGSD UNY yang belajar dari dosen praktikan, karena sebetulnya mereka dapat belajar secara mandiri. Namun dosen praktikanlah yang belajar kepada mereka tentang bagaimana menjadi dosen yang baik, profesional dan menginspirasi di masa depan.

 

Faninda Fitri Rahmawati, S.Pd.

Mahasiswa Magister Pendidikan Dasar 2016