PEMECAH KETEGANGAN PENAMBAH KREATIVITAS PADA MAHASISWA PGSD UST 2016 KELAS 2A

“Guru bukan menggurui”

“Setiap orang adalah guru terbaik, tangkap ilmunya, ambil pengalamannya,

saring baik-buruknya, kemudian petik hikmahnya.”

Oleh: Defirra Alizunna

defirraalizunna@gmail.com

Kalimat tersebut yang mendasari adanya inovasi yang diterapkan oleh praktikan pada mahasiswa PGSD UST 2016 kelas 2A. Kegiatan Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD yang merupakan salah satu mata kuliah di semester 2 program studi Pendidikan Dasar yang dibimbing oleh Pak Ali Mustadi sebagai dosen pengampu mata kuliah tersebut. Pada mata kuliah Riset dan Praktik Pembelajaran PGSD ini, mahasiswa bukan hanya sekedar melakukan riset berupa penelitian dan juga praktik mengajar saja, namun perlu adanya inovasi pengajaran yang dihasilkan dari adanya mata kuliah ini. Tidak hanya mengajarkan, namun saling belajar antara praktikan dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Suasana yang nyaman dan menyenangkan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi mahasiswa ketika perkuliahan, ketika suasana kelas mulai tegang dan membosankan banyak didapati mahasiswa yang melakukan kegiatan lain diluar kegiatan perkuliahan, seperti tidur, bermain hp, arisan bersama teman sebelahnya, berdandan, berfoto-foto ria, dan kegiatan unik lainnya.

Ditemui pada observasi pertama dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2017 pada pertemuan kedua perkuliahan KBIL, observasi kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2017 pada perkuliahan KBIL yang ketiga, kemudian observasi ketiga dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2017 pertemuan keempat perkuliahan KBIL yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa kelas 2A di kelas mata kuliah Keterrampilan Berbahasa Indonesia Lisan yangdilaksanakan setiap hari Selasa pada jam ke 2 yaitu pukul 09.20-11.00 WIB. Dari hasil observasi tersebut didapati kegiatan-kegiatan unik yang dilakukan mahasiswa pada jam perkuliahan. Belum adanya jurus jitu untuk mengatasi hal-hal tersebut selama proses observasi dilaksanakan. Perkuliahan masih monoton di setiap pertemuannya. Tempat duduk yang konvensional mengakibatkan mahasiswa kurang fokus terhadap pembicara di depan kelas.

Jurus jitu guna memecahkan permasalahan yang ada ditemukan oleh praktikan dan mahasiswa-mahasiswa itu sendiri selama proses perkuliahan yang diadakan oleh praktikan selama kurang lebih 1 semester pada mata kuliah Keterampilan Berbahasa Indonesia Lisan. Inovasi yang dihasilkan berupa adanya pemecah ketegangan yaitu yel-yel yang dibuat oleh praktikan kemudian diikuti oleh seluruh mahasiswa untuk membuat yel-yel menurut kreativitas mereka masing-masing. Adanya tunjuk kaget dimana praktikan menunjuk mahasiswa secara tiba-tiba untuk diajukan pertanyaan membuat mahasiswa selalu siap sedia dan mengurangi kegiatan-kegiatan unik yang selama ini telah membudaya. Adanya yel-yel serta adanya penghargaan dari mahasiswa terhadap mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan tugasnya juga dilakukan seperti dengan mengucapkan “Good Job… Good Job aseeek” dengan begitu mahasiswa akan lebih bersemangat dan saling menghargai satu sama lain. Tempat duduk dibuat letter U sehingga mahasiswa dapat fokus ke depan dan tidak bosan dengan tempat duduk yang seperti biasanya. Adanya projek akhir berupa video proses dalam latihan berbicara di depan umum juga merupakan salah satu hasil kerja kreativitas mahasiswa sebagai tugas yang diberikan oleh praktikan. “Good Job…” Tidak hanya praktikan yang berhak maju di depan, mahasiswapun perlu mendapatkan giliran menunjukkan kreativitasnya di depan. J