KELAS IV MEMPELAJARI PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN HINDU DAN SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

Pada pembelajaran ini siswa mempelajari sejarah peninggalan kerajaan Hindu melalui pengamatan  dan analisis video pembelajaran tentang Raja Purnawarman berdasarkan lembar kerja siswa yang diberikan oleh guru. Berikut ini  langkah pembelajaran yang dilakukan: 1. Stimulasi/ pemberian rangsangan, 2. Problem statemen/ identifikasi masalah, 3. Data collection/ pengumpulan data, 4. Data processing/ pengolahan data), 5. Verification/pembuktian, 6. Generalisasi/ menarik kesimpulan.

Langkah kegiatan pada pembelajaran untuk mempelajari peninggalan sejarah kerajaan Hindu adalah sebagai berikut: 1. Stimulasi/ pemberian rangsangan : Guru memancing rasa ingin tahu siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang pahlawan dan raja Purnawarman. (menanya). 2. Problem statemen/ identifikasi masalah: Guru bertanya tentang permasalahan apa saja yang ingin diketahui siswa tentang raja Purnawarman. Guru menentukan permasalah yang akan di bahas adalah mengidentifikasi peninggalan kerajaan masa Hindu yaitu peninggalan Raja Purnawarman.(menanya). Guru membentuk kelompok beranggota 5-6 siswa dengan kemampuan dan jenis kelamin yang heterogen dan mengatur tempat duduk secara berkelompok. Anak dengan gaya belajar visual disebar ke seluruh kelompok. 3. Data collection/ pengumpulan data : Secara berkelompok siswa  melakukan pengamatan terhadap video tentang Raja Purnawarman dan mencatat hal-hal penting dalam video. Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan pengamatan video. (menganalisis). Selama siswa berdiskusi, guru berkeliling membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses pengamatan dan melakukan penilaian proses dan sikap. 4. Data processing/ pengolahan data): Siswa menuliskan hasil pengamatan ke dalam lembar kerja siswa(LKS). 5. Verification/pembuktian: Siswa mencocokkan hasil pangamatan dan diskusi kelompoknya dengan buku sumber. Secara bergiliran siswa mempresentasikan hasil tulisannya di depan kelas, kelompok lainnya menanggapinya. (Mengkomunikasikan). 6. Generalisasi/ menarik kesimpulan : Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa. Siswa menuliskan kesimpulan dengan bimbingan guru.

Langkah kegiatan mempelajari sifat cahaya yaitu: 1. Pemberian rangsangan (stimulating): Guru memancing pemikiran siswa dengan melakukan tanya jawab tentang cahaya. Guru berkata: “Anak-anak tadi kia sudah mempelajari jasa raja purnawarman salah satunya adalah membuat saluran air. Siapa yang pernah melihat bayangan kita sendiri saat melihat permukaan air? Mengapa bisa demikian?” Guru juga mengaikan antara cahaya dan penglihatan. Siswa ditanya “mengapa kita bisa melihat?” apakah kita bisa melihat jika berada di ruangan yang sama sekali tidak ada cahaya?”  (Menanya). 2. Identifikasi masalah (Problem statemen): Guru bertanya tentang permasalahan apa saja yang ingin diketahui siswa tentang cahaya. Guru menentukan permasalah yang akan di bahas adalah mengidentifikasi sifat-sifat cahaya.(menanya). 3. Pengumpulan data (Problem collecting): Secara berkelompok siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat cahaya.(mencoba). Selama siswa praktik, guru berkeliling membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses percobaan dan melakukan penilaian proses dan sikap.4. Pengolahan data (Data processing): Siswa menuliskan hasil diskusi kelompoknya pada LKS. 5. Pembuktian(Verification): Siswa mencocokkan hasil pangamatan dan diskusi kelompoknya dengan buku sumber. Secara bergiliran siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok lainnya menanggapinya. (Mengkomunikasikan). 6. Menarik kesimpulan (Generalisasi): Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi jawaban siswa.

Metode pembelajaran ini  memberikan beberapa manfaat kepada siswa antara lain: merasa senang mengikuti pembelajaran; minat belajarnya meningkat karena siswa menemukan sendiri sehingga menimbulkan rasa puas yang mendorong ingin melakukan penemuan lagi; siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya sehingga lebih lama diingat; siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar baik saat diskusi kelompok maupun praktik; beberapa siswa yang biasanya tidak berminat/ tidak aktif dalam pembelajaran menunjukkan perubahan positif.

TITIN HASTARI, S.Si. (15712259001)