Belajar Alam sejak Dini untuk Mengantisipasi Bencana

Indonesia berada di daerah beriklim tropis. Cuaca ekstrim sering terjadi di perubahan musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Sejak dini anak sebaiknya dikenalkan tentang badai, puting beliung, dan lain-lain akibat cuaca ektrim tersebut. Pengenalan sejak dini terhadap alam membuat mereka lebih bersahabat dengan alam. Anak-anak akan siap dan lebih berani ketika mengalami hal-hal tersebut.

Siswa kelas tiga pada kurikulum 2013 mempelajari tema Perubahan alam dan peduli lingkungan. Pada tema ini dibelajarkan tentang cuaca, sayangnya kurang memberikan pembelajaran tentang cuaca ekstrim dan cara mengantisipasinya. Sebuah film animasi dari Asia/ Pasific Cultural Centre for UNESCO (ACCU) tentang pengenalan lingkungan menjadi media pembelajaran yang menarik bagi anak kelas 3 Sekolah Dasar.

Pembelajaran tematik integratif terasa bermakna dengan model Problem Based Learning, yang mengangkat masalah peduli lingkungan dalam film animasi tersebut. Pembelajaran dibuat seolah bencana berada di dekat tempat tinggal anak-anak. Anak-anak secara visual melihat dan menganalisis cerita dalam film animasi tersebut. Anak-anak yang masih terbawa dalam cerita diminta untuk mencari sumbangan yang tepat bagi desa yang terkena bencana dalam film tersebut. Mereka kemudian mendiskusikan dan menyajikan rencana bantuan kelompok mereka dalam bentuk diagram gambar yang mudah dipahami oleh kelompok yang lain. Hal ini memberi kesempatan anak-anak yang mempunyai kemampuan kinestetik menunjukkan kemampuannya. Anak-anak auditory menyajikan dan menjelaskan diagram gambar tersebut kepada kelompok yang lain. (Rachmawati)